"Siang itu, hanya ada satu bintang..." Bulan Mei dan Bintang Bertuan Cerpen karya Andika Hilman Aku bukan orang yang suka datang terlambat. Apalagi jika tidurku selalu dibangunkan oleh mimpi tentangmu. Sudah sebulan ini kamu meracuni hatiku. Dengan segera, kupakai kemeja terbaikku dan sepatu termahal yang kupunya. Mungkin sudah naluriah jika aku ingin tampil terbaik di depanmu. Ya, di depannya, wanita tercantik di kelas kami. Iya, kamu bintangku..... "Pagi, An!" panggilnya saat ia melintas di depanku. Ia melewatiku dan memilih bangku yang agak depan. Beda denganku yang terbiasa duduk di belakangku, "Ah, biarlah, untuk kali ini saja!" seruku dalam hati saat aku mengambil tasku dan mulai berpindah duduk cukup dekat dengannya. Bagiku kesempatan seperti ini tidak boleh disia-siakan. Apakah salah jika hatiku terus meminta untuk berdekatan dengannya? "Mei?" tanyaku ketika dia memberitahu bulan kelahirannya. "Berarti bintangmu Ta...