Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Cig

Aku benar-benar tidak mau melakukannya, apalagi sampai menyakiti hatimu, aku benar-benar gila, berteriak-teriak di ujung dunia yang gelap, di kota antah berantah, terhalang sampai tak dapat cahaya, dan tidak ada yang bisa menyelamatkanku, bahkan berteriak tidak membuatku bahagia, tidak ada yang membuatku bahagia, aku mau mati saja, aku mau mengakhiri ini semua, aku hanya ingin duduk santai di pekarangan rumah, menikmati sepoi angin malam, sambil minum sesuatu yang dingin dan manis, aku ingin lari ke dunia mimpi, di mana tidak ada yang bisa membangunkanku, namun kematian hanya membuatku bangun ke neraka yang berbeda, ujung dunia yang sama-sama gelap, ketika laki-laki lain di luar sana menghisap sesuatu ke paru-parunya, kukira tidak merokok membuatku lebih baik dari mereka, tetapi tidak, aku juga parasit hitam yang menggigit sakit dan menghisap darah, aku tidak bahagia, tetapi juga tidak membahagiakan, hitam, kelam, tanpa asap rokok, menjijikan.

Cerita Cinta Masa Kuliah Part 1: VG dan RH

Sejak kecil aku sudah suka banyak cewek. Biasanya, setiap naik kelas atau pindah ke tempat baru, ada satu cewek yang kutaksir. Namun karena aku pemalu, jangankan kudekati, ku ajak ngobrol saja tidak berani. Cerita cintaku dari kecil sampai SMA banyak terselip di postingan-postingan lainnya (cari label: Cerita Masa Kecilku). Kali ini, aku akan menceritakan cerita cintaku dimulai sejak masa kuliah. Cewek pertama yang kusuka waktu kuliah berinisial VG. Dia adalah teman sekelasku. Waktu itu aku baru saja diterima di kampus kedokteran jalur undangan (tanpa tes), tepatnya di kelas A. Sudah bisa dipastikan VG adalah anak yg cerdas.  VG adalah cewek chinese yang putih, kecil, rambutnya relatif pendek, dan kacamata. Dia kelihatannya baik. Sayangnya aku tidak berada di circle-nya doi jadi aku tidak pernah melakukan interaksi apapun dengannya. Sepertinya pernah ada yang bertanya padaku apakah aku lagi naksir seseorang dan nama VG kusebutkan. Aku lupa siapa yang bertanya, dan dari situ pun tid...

Apakah Film Harus Bermoral? | Opini

Film adalah karya seni. Siapapun boleh dong membuat karya seni? Setelah membaca judul di atas, sekarang pertanyaannya adalah:  Apakah orang jahat boleh membuat film? Apakah anak nakal tidak boleh membuat film? Apakah penjahat tidak boleh membuat suatu karya? Bukan berarti, ketika kita tidak setuju dengan muatan dalam sebuah film, lantas sang sineas tidak boleh berkarya lagi selamanya. Kembali lagi, film adalah karya seni. Penilaian kualitas sebuah karya seni akan selalu subyektif. Tidak ada yang namanya selera filmnya 'jelek', yang ada selera filmnya 'berbeda'. Kemudian apa yang terjadi jika sebuah film mengajarkan hal-hal yang secara mayoritas dinilai "buruk" di masyarakat. Apa yang akan terjadi jika film-film "bobrok" tayang di berbagai layar lebar di Indonesia? Apakah salah? Haruskah negara membatasi film apa yang boleh tayang dan film apa yang tidak boleh tayang? Sejauh ini, Indonesia mempunyai lembaga sensor untuk menyaring film yang tayang di I...

Catatan Seorang Pengangguran - Blog

Beberapa minggu yang lalu saya resign dari sebuah pekerjaan dengan gaji 10 jutja/bulan. Selain karena tidak nyaman, pekerjaan tersebut membuat saya jauh dari keluarga besar. Saya takut ketika nanti istri hamil dan tidak bersama ibunya, tidak ada yang bisa mengurus istri saya. Saya pun meninggalkan pekerjaan tersebut dan pindah ke kota asal istri saya. Awalnya, ayah sang istri (mertua) merekomendasikan saya ke sebuah pemilik bisnis. Karena miskomunikasi antara mertua dan saya, saya kira saya akan dipekerjakan di bidang manajerial. Ternyata, setelah pindah kota dan bertemu dengan sang pemilik bisnis, saya jadi tahu bahwa sang pemilik bisnis ini ingin saya “bermitra” dengannya. Saya ditawarkan untuk menjalankan salah satu usahanya yang tidak jalan, tanpa gaji tetap. Prospek income per bulan saya di sana di bawah 5 juta. Karena merasa nominal tersebut tidak cukup untuk kebutuhan saya dan istri, serta karena saya belum siap mental untuk shifting menjadi seorang wirausahawan, tawaran terse...

Unlikely.

Gambar
Gelap langit malam terlihat melalui jendela kamar. Bintang tampak jarang bersinar. Ketika jendela dibuka, dinginnya terasa sampai menusuk sela rusukku, ruang kosong yang diambil untuk seseorang. Entah siapa. Entah penting atau tidak. Aku duduk di atas kasur. Memeluk guling di bawah selimut. Tidak bisa tidur. Padahal besok adalah hari pertamaku sebagai anak SMA. Masih kecil, tapi besar. Masih muda, tapi diharapkan bersikap dewasa. Usia yang membingungkan.  Banyak hal terlintas di benakku. Seolah otakku dilempari berbagai macam sampah oleh fans penonton konser yang marah kepada band kesayangannya. Berisik. Dan seolah semakin berisik ketika aku beranjak dewasa. Semakin berisik ketika ayah dan ibu berpisah. Semakin berisik ketika aku berhasil diterima di sekolah yang akan kudatangi esok nanti. Di luar jendela masih gelap dingin. Bahkan pohon di depan kamar tidak terlihat. Ketika kuambil gelasku, tiba-tiba muncul cahaya yang tidak biasa. Satu bintang di langit berkedip terang. Diam terg...