5 Alasan Mengapa Tepat Membesarkan Anak di Jaman Sekarang

Apakah tepat membesarkan anak di jaman sekarang? Ataukah childfree adalah keputusan yang lebih cocok untuk para pengantin muda?

Ada beberapa alasan yang membuat kita sebagai calon orang tua seharusnya tidak takut untuk membesarkan anak di jaman sekarang, yaitu sebagai berikut:

1. Menghargai Perbedaan 
Jaman sekarang manusia menjadi lebih menyadari banyaknya perbedaan di dunia. Mulai dari perbedaan kulit, ras, agama, bahasa, sampai orientasi seksual. Perlahan-lahan orang mulai sadar bahwa perbedaan tersebut tidak membuat satu pihak mendapatkan perlakuan yang lebih rendah daripada pihak lainnya. Jaman sekarang orang kulit hitam berhak sukses, orang disabilitas tidak dibully, dan orang gay tidak akan dikeroyok oleh massa. Kalau perbedaan ekstrim saja sudah mulai ditoleransi, maka perbedaan kecil seharusnya tidak akan menjadi masalah di masyarakat. Dunia pun akan seharusnya akan semakin aman.

2. Kesadaran akan Kesehatan Mental
Kesehatan mental sudah bukan lagi menjadi hal yang tabu di masyarakat. Informasi dan akses terhadap psikolog dan psikiater pun menjadi lebih mudah. Bahkan topik-topik seperti ini menjadi hal yang diperjuangkan di tempat kerja. Hal tersebut sangat berbeda dari 10 tahun yang lalu ketika masyarakat belum bisa membedakan yang gila dan yang tidak. Bukan saja penyintas gangguan mental akan lebih dihargai, kesehatan mental dunia seharusnya akan bisa lebih meningkat.

3. Tidak Ada Tuntutan untuk Punya Rumah
Di Indonesia, harga rumah naik gila-gilaan. Hal tersebut terjadi karena minimnya regulasi kepemilikan rumah, sehingga rumah kini menjadi barang investasi alih-alih untuk pemukiman. Fenomena ini membuat munculnya kemakluman untuk tidak memiliki rumah sendiri sebagai tempat tinggal. Jaman sekarang, semakin lumrah untuk tinggal di rumah kontrakan, apartemen, rusun, dan lain sebagainya. Masyarakat pun tidak perlu lagi untuk menyisikan uangnya untuk membeli rumah sendiri. Tidak ada lagi tekanan sosial kepada mereka yang tidak tinggal di rumah sendiri.

4. Kesetaraan Terhadap Perempuan 
Perempuan semakin besar kesempatannya untuk bersuara. Hak-hak kemanusiaan mulai diperjuangkan kepada perempuan, termasuk hak untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin, kesempatan berkarir yang baik, semakin banyaknya sarana dan prasarana untuk ibu hamil dan menyusui, dan masih banyak lagi, termasuk semakin tingginya kedudukan perempuan di masyarakat. Tentu hal ini menjadi sangat baik bagi orang tua yang memiliki anak perempuan. Jika perjuangan tersebut terus berlangsung, maka dunia akan menjadi tempat yang lebih aman dan lebih nyaman bagi perempuan.

5. Apresiasi Terhadap Keberagaman Profesi
Sudah bukan jamannya dokter dan insinyur menjadi satu-satunya profesi yang dihormati di dunia ini. Mulai muncul banyak orang sukses di bidang-bidang lain, termasuk seni, digital, bahkan gaming. Para pelajar pun mempunyai pilihan profesi yang lebih banyak dan beragam dibandingkan sebelumnya. Mereka menjadi lebih mudah berargumen dengan orang tua mereka karena sudah banyak contoh-contoh orang sukses di bidang yang mereka minati. Di masyarakat pun, tidak akan ada lagi diskriminasi terhadap perbedaan profesi. Tidak hanya pendapatan, kestabilan kerja dan kepuasan hati kini juga menjadi faktor alternatif dalam menentukan kesuksesan seseorang.

Dari berbagai kelebihan tersebut, ada beberapa aspek yang perlu diberi perhatian supaya dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk membesarkan anak, yaitu seperti berikut:

1. Pendidikan dan Kesehatan Terjangkau 
Seorang anak tidak bisa tumbuh dengan baik tanpa jaminan kesehatan yang baik dan kualitas pendidikan yang mumpuni. Tidak hanya stunting yang disebabkan oleh mahalnya bahan pokok, akses kesehatan yang terjangkau juga perlu disediakan supaya anak yang sakit bisa lebih cepat ditangani. Kesadaran untuk berobat dan menjaga kesehatan juga perlu untuk menghindari penyakit yang lebih parah. Anak yang sehat diharapkan bisa mengenyam pendidikan setinggi yang ia butuhkan untuk mencapai profesi yang dia inginkan. Jika kedua hal ini masih mahal dan susah diakses, maka masa depan anak pun akan suram.

2. Akses Internet yang Merata
Jaringan internet masih lemah di beberapa daerah di Indonesia. Listrik bahkan belum masuk di beberapa daerah terpencil. Tanpa internet, seorang anak akan kalah wawasannya dengan perkembangan jaman. Jaringan internet juga penting bagi orang tua untuk meningkatkan skill dan wawasannya dalam mendidik anak. Pendidikan via internet sangatlah penting untuk memasuki persaingan global di masa depan.

3. Penegakan Hukum serta Pendidikan Agama dan Moral
Amannya suatu negara salah satunya ditentukan oleh rendahnya tingkat kriminalitas di masyarakat. Mulai dari kasus-kasus besar seperti pemerkosaan, sampai hal sederhana yang bisa terjadi di masyarakat, seperti perundungan. Hukum dan aturan harus bisa ditegakkan adil bagi seluruh kalangan. Perangkat-perangkat hukum harus bisa bersikap tegas yang didasari dengan rasa kemanusiaan. Namun lebih penting lagi untuk mendidik diri sendiri dan generasi selanjutnya agar kita tidak melahirkan bakal-bakal kriminal baru di masyarakat.

4. Bahan Pokok Murah
Gizi anak adalah hal yang sangat penting untuk memastikan tubuh dan otaknya dapat berfungsi dengan baik. Gizi yang baik membuat seorang anak tidak mudah sakit dan terhindar dari stunting. Maka dari itu, bahan pokok tidak hanya harus bisa dijangkau, tetapi harus dibuat semurah mungkin. Kita semua tahu, meningkatnya bahan pokok akan membuat naiknya harga-harga lain. Kestabilan ekonomi, pendidikan finansial di masyarakat, pemberantasan korupsi, peningkatan infrastruktur, hubungan internasional, dan aspek-aspek lain yang mempengaruhi harga bahan pokok perlu diberikan perhatian khusus dan seksama.

Anak itu bukan milik kita, melainkan titipan Tuhan Yang Maha Kuasa. Hanya Dia dan anak kita yang tahu nasibnya ke depan nanti. Namun ada baiknya kita memberikan yang terbaik untuk mereka supaya mereka bisa hidup menjadi apa yang mereka inginkan. Untuk itu, ekosistem yang baik untuk membesarkan anak harus terus diperjuangkan secara kolektif oleh kita semua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Dibalik Kata-Kata yang Disensor Saat Marah (18+)