Cerita Masa Kecilku 6: Kenakalan Anak SMP | Blog
Aku tidak terlalu dekat dengan keluarga besarku, terutama dari ayah. Aku selalu diam di pojokan saat kumpul keluarga. Aku hanya dekat dengan satu sepupu cowokku, yaitu Dek Farel, dan sepupu cewekku yang usianya lebih dekat ke adekku, yaitu Dek Rani. Sepupu-sepupuku yang lebih tua sebenarnya baik, tetapi aku tidak terlalu dekat dengan mereka.
Aku cenderung lebih nyaman dengan keluarga besar dari ibukku yang ada di Makassar. Aku merasa nyaman dengan om dan tanteku, walaupun aku tidak terlalu dekat dengan sepupuku karena mereka lebih dekat satu sama lain yang sama-sama tinggal di Makassar.
Saking nyamannya aku di sana, dulu aku sempat bersekolah beberapa bulan di sana. Di sekolah tersebut, aku yang picky eater, belajar makan nasi goreng untuk pertama kalinya.
Aku disunat saat kelas 5 SD. Waktu itu aku disunat sambil baca komik supaya tidak ketakutan. Aku sangat suka menyewa komik, bahkan sampai seminggu sekali. Pada usia tersebut aku mulai memakai kacamata.
Di sekolah, aku punya beberapa teman juga. Namun aku cukup arogan waktu itu karena aku adalah anak terpintar di kelas. Aku dituntut oleh ibuku untuk selalu punyai nilai di atas 9. Aku juga dituntut selalu ranking 1. Setelah lulus SD, aku jadi kelelahan belajar. Akhirnya, hasil tes untuk masuk SMP ku tidak terlalu bagus.
Rumah dan sekolahku saat SD terletak di kota Sidoarjo, tepatnya di perbatasan kota ke Surabaya. Pada saat SMP, ibuku memaksaku untuk sekolah di tengah kota Surabaya. Karena nilaiku tidak memuaskan, aku tidak bisa masuk sekolah unggulan. Untuk pertama kalinya, aku bersekolah di sekolah negeri, yaitu SMP Negeri 22 Surabaya.
Pada saat awal masuk SMP, aku sudah tidak seambisius dulu. Walaupun pintar, aku tidak pernah rangking satu lagi. Perpindahan dari sekolah Islam ke sekolah negeri membuat pikirannya terbuka. Aku menjadi lebih kenal lebih banyak tipe orang di sana.
Aku yang sensitif menjadi semakin mellow saat SMP karena lagu-lagu band yang kudengarkan. Band yang paling terkenal waktu itu adalah Peter Pan.
Kelas 7 adalah pertama kalinya aku mengenal bokep. Pada waktu itu, beberapa dari kami sudah punya hape sendiri. Ada beberapa dari mereka yang melihat video wanita telanjang. Aku ingat banget, waktu itu, ada seorang wanita yang sedang tiduran dengan dada yang terlihat, lalu di perutnya ada bayi yang ia mau susui. Waktu itu aku hanya melihat sekilas karena aku tahu itu tidak baik.
Aku juga pernah secara tidak sengaja disodorkan sebuah cerita dewasa, yaitu tentang seorang pelajar yang mengencani seorang seorang cheerleader cantik. Aku mengira itu adalah cerpen biasa. Namun cerita berlanjut sampai ketika mereka ke bioskop berdua dan melakukan hal yang senonoh. Aku pun berhenti membaca.
Pada akhirnya, aku pun punya hape sendiri. Aku mendapatkan link dari temanku untuk mendownload beberapa game. Aku sempat ketagihan bermain game, bahkan sampai larut malam.
Namun hal paling buruk yang terjadi waktu itu adalah, link tempat aku mengunduh game, juga memberikanku akses untuk menonton bokep. Sejak saat itulah aku menonton bokep. Pada saat kelas 3, aku belajar caranya masturbasi untuk pertama kalinya. Walaupun begitu, di luar aku menunjukkan ketidaksukaanku terhadap konten-konten seperti itu.
Di kelas, aku menyukai salah seorang teman, namanya Bella. Dia adalah tipeku, putih dan pemalu. Dia duduk di bangku depanku. Aku masih sangat pemalu sehingga aku tidak pernah benar-benar ngobrol dengannya.
Aku sangat cemburu ketika ada anak laki-laki lain yang usil dengannya. Seringkali ada anak cowok yang menarik jilbabnya. Aku cemburu karena aku juga mau menarik perhatiannya.
Komentar
Posting Komentar