Cerita Masa Kecilku 5: TV, Musik, dan Ciuman Pertama | Blog

Adekku punya seorang sahabat perempuan. Dia adalah anak yang aktif dan rame, bahkan cenderung nakal. Aku tidak terlalu suka dengannya. Namun bagiku dia cukup cantik karena kulitnya yang sangat putih.

Pada suatu hari, dia dan satu orang teman adekku menginap di rumah. Kamarku dan kamar adekku hanya dibatasi oleh sebuah gorden. Malam itu, ketika semua orang sedang tidur, aku masuk ke kamar mereka. Aku melihat dia yang sedang tertidur di lantai. Karena penasaran, aku mendekatkan wajahku ke wajahnya. Dia tidak terbangun. Aku pun mengecup bibirnya. Setelah itu aku langsung kabur ke kamarku, takut dia terbangun.

Keesokan harinya, aku menguping percakapan mereka. Dia bilang bahwa dia merasakan kehadiranku pada malam hari. Namun dia menyalahartikannya sebagai 'aku menjaga mereka saat malam hari'. Itulah kisah pertama kali bibirku mencium seorang perempuan. Aku tahu aku salah dan aku menyesal sampai sekarang.

Aku suka bermain dengan adekku. Dia punya dua boneka beruang dan aku sering bermain dengannya. Aku menggerakkan boneka tersebut seolah-olah beruang tersebut hidup. Kami menamakan boneka tersebut 'Beluang' dan 'Beyuang'. Aku suka bermain boneka, bahkan mainan gonta-ganti baju cewek. Aku juga suka bermain game komputer edukasi dan Game House. Namun, seperti biasa, aku tidak suka bermain game cowok, seperti Counter Strike yang tren pada jamannya. Aku sempat punya Play Station yang akhirnya dibanting oleh ayahku karena aku ketagihan bermain.

Aku lebih dekat dengan ibuku karena aku menganggap ayahku adalah sosok yang kasar. Itu terjadi karena aku sangat sensitif sejak masih kecil.

Terkadang aku diantar ibuku naik mobil ke sekolah, yang karena aku terlambat, aku sarapan di mobil. Terkadang aku juga diantar ayahku ke sekolah. Beliau suka memberiku uang jajan sebelum aku berangkat sekolah. Uang jajanku saat itu hanyalah seribu rupiah. Maksimal dua ribu. Aku selalu iri sama temanku yang uang jajannya 5-10 ribu per hari.

Ayahku dulu sangat suka menonton video klip dari Michael Jackson dengan DVD nya. Darinya aku mengenal lagu-lagu terkenal, mulai dari Billie Jean, Black or White, Thriller, sampai You're Not Alone. Ayahku juga yang membuatku jatuh cinta dengan Indomie goreng. Dia suka sekali memasak Indomie. Dan ketika dia memasakkannya untukku, mie nya sangat lembut dan dilengkapi dengan potongan-potongan brokoli yang sehat. 

Namun secara umum aku tidak pernah dekat dengan ayahku. Aku merasa bahwa dia tidak mahir dalam memahami perasaan orang lain, berbeda denganku yang sangat sensitif.

Ibuku sendiri suka mendengarkan lagu-lagu yang lagi ngetren saat itu. Ia membeli kaset untuk diputat di mobil. Sedari kecil aku sudah mendengar lagu-lagu Kerispatih dan Samsons. Di TV, aku juga familiar dengan lagu Ungu, Letto, dan Nidji.

Semakin besar, acara TV pun berubah. Sebelum berangkat sekolah, aku sarapan sambil nonton kartun Nickelodeon, seperti Spongebob dan Chalk Zone. Aku suka sekali kartun-kartun Nickelodeon, termasuk Rugrats, Jimmy Neutron, Fairly Odd Parents, sampai Hidden Temple. Aku tetap tidak suka tontonan yang "terlalu cowok" seperti Power Rangers. Aku bahkan ikut menonton ketika adekku memutar DVD Barbie ataupun Tinker Bell. Selain Nickelodeon, aku juga suka banyak kartun lainnya, seperti Tamiya, Bing and Bong, dan Doraemon.

Sepulang sekolah, aku suka sekali menonton FTV. Pada saat sudah punya adek kelas perempuan, aku pun berharap bisa pacaran dengan salah satu dari mereka. Aku sering membuat puisi-puisi romantis dan mendengarkan lagu-lagu cinta. Aku sangat mellow dan sensitif sampai seringkali aku menangis ketika menonton film yang mengharukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unlikely.

Apa Sih Alasan Pasien Dirujuk oleh Dokternya?

Cerita Masa Kecilku 4: Saat Dewasa Nanti | Blog