Cerita Masa Kecilku 2: Benci Sepak Bola | Blog
SD ku dulu bernama SD Al-Falah Tropodo As-Salam. Karena tuntutan dari ibuku, aku menjadi anak yang cukup ambisius di bidang akademik. Aku serius ketika mendengar pelajaran dan selalu berusaha mendapatkan nilai yang baik, walaupun aku cukup manja karena malas memasukkan buku untuk pelajaran di hari esok.
Pada saat itu aku punya dua teman, yang satu namanya Rio dan satu lagi namanya Adam. Rumah mereka berdua tidak jauh dari rumahku. Rio adalah anak yang besar dan hitam. Ia sering melindungiku dari anak-anak nakal, termasuk ada satu anak di kelas waktu itu yang pernah menggigit tanganku tanpa alasan. Adam sendiri termasuk anak yang tidak seaktif dan sepemberani Rio, tetapi dia datang dari keluarga Islami. Dia pintar mengaji dan rajin ke masjid. Pada waktu sore, beberapa kali kami bersepeda berkeliling komplek.
Pada waktu SD, aku cenderung pemalu. Anak-anak cowok pada saat itu suka sekali bermain sepak bola. Namun karena ayahku tidak pernah nonton bola, dan aku tidak boleh begadang untuk nonton bola, sehingga aku tidak tahu apapun tentang bola. Aku pun merasa tidak bisa bermain bola, sehingga seringkali aku mendapatkan posisi yang tidak dianggap tidak krusial seperti 'back' saat bermain. Pada waktu itu aku pun merasa minder. Aku tidak suka sepak bola dan aku merasa berbeda. Aku merasa tidak sama seperti anak laki-laki pada umumnya.
Pelajaran favoritku waktu itu adalah matematika. Dibandingkan sepak bola, dulu aku lebih suka menonton kartun di rumah pada hari Minggu pagi. Mulai dari Doraemon, Crayon Shinchan, Chibi Maruko Chan, Pokemon, dan Digimon. Anehnya aku cenderung menghindari tayangan-tayangan yang ada adegan berkelahinya, seperti Kamen Rider dan Power Rangers. Aku tidak suka genre acara tersebut.
Pada saat itu, aku sudah punya adik perempuan yang bernama 'Dina'. Di sekolah, ada seorang cewek yang juga mempunyai nama yang sama dan aku naksir kepada cewek tersebut. Namun sama seperti sebelumnya, aku hanya suka diam-diam.
Aku bersekolah di sana sampai kelas 3 SD karena di pertengahan tahun, ibu memutuskan untuk memindahkanku ke SD Al-Falah Tropodo Darussalam.
(bersambung)
Komentar
Posting Komentar