Wisdom yang Hilang | Blog

Aku merasa aku yang dulu berbeda dengan yang sekarang.

Dulu, aku bisa lebih peka dalam mengenali sifat dan perasaan orang lain. Dulu, aku juga merasa lebih bijak yang terlihat dari kesimpulan2 yang kuambil ketika melihat masalah.

Namun aku berubah.

Sejak aku bertemu dengan keadaan sulit dan orang-orang toxic, tingkat kepercayaanku terhadap orang lain menurun. Prinsip-prinsip positif yang dulu kupegang pun kuragukan. "Apa iya, yang baik bisa bertahan?" Hal ini sangat mengubahku.

Mungkin kali ini aku lebih tegas dan sedikit lebih logis dalam melihat suatu masalah. Namun kemampuanku untuk membaca orang lain sudah sangat jauh berkurang. Hilang, bahkan. Entah kenapa.

Aku juga merasa aku yang sekarang sangat bodoh dalam melihat suatu masalah dan mengambil kesimpulan yang bijak dari masalah tersebut. Walaupun, sekarang aku lebih tahu aku siapa, aku lebih percaya diri dalam mengambil keputusan, dan sebagainya.

Wisdom adalah seberapa kuat kepribadian kita, termasuk dalam melihat keadaan, menilai orang, ataupun bertahan dalam kondisi sulit tanpa ada hati yang goyah.

Aku rindu aku yang dulu bisa membaca orang dan masih bisa berpikir positif serta bijak dalam menilai sebuah situasi. Walaupun aku yang sekarang lebih yakin dengan kepribadian dan pengambilan keputusanku.

Mungkin memang kita tidak bisa mendapatkan semuanya, tetapi tidak apa-apa.

Bukan masalah besar, ya kan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dilema Asian Value dan Human Rights | Opini

Masa SMA 4: Malam Perpisahan | Blog