Kunci dari Kesenjangan Kesejahteraan 5: Meningkatkan Kesehatan Mental dan Performa SDM | OPINI

Kunci dari Kesenjangan Kesejahteraan 5: Meningkatkan Kesehatan Mental dan Performa SDM
oleh Dika

Terdapat kesenjangan di kesejahteraan sosial di Indonesia hari ini dan kesenjangan tersebut sangat besar. Sangat jauh.

Menurut saya, ada beberapa hal yang bisa menjadi solusi, yaitu:

1. Peningkatan dan Pemerataan UMR, UMP, dan UMK 
2. Revolusi Mental Orang Tua dalam Menentukan Karir Anaknya
3. Pembinaan dan Pembekalan Pelajar dalam Perencanaan Pekerjaan sebagai Penghasilan Utama/Safety Net
4. Kerja Sama Universitas dan Pemberi Pekerjaan untuk Memastikan Satu Orang Fresh-Graduate begitu lulus mendapatkan Satu Kontrak Kerja
5. Sosialisasi Budaya ke Psikolog/Psikiater ke Masyarakat serta Peningkatan Kualitas maupun Kuantitas Psikolog/Psikiater

Kali ini kita akan membahas poin nomor 5. Baca artikel lainnya untuk penjelasan mengenai solusi-solusi yang lain!

Generasi jaman sekarang kini lebih sadar dan lebih mempermasalahkan soal kesehatan mental mereka. Ada baiknya jika kita tidak merendahkan mereka, melainkan justru membantu menyelesaikan masalah tersebut.

Jika ada banyak rakyat pada usia produktif yang mengalami masalah kesehatan mental, maka hal ini akan berdampak terhadap performa mereka dalam belajar, mencari pekerjaan, maupun dalam bekerja nantinya. Kualitas SDM Indonesia pun akan menurun, yang kemudian akan mempengaruhi perkembangan negara, terutama dalam sektor ekonomi.

Jika negara menjamin kesehatan mental semua orang, maka SDM negara pun akan meningkat kualitasnya.

Kalau begitu apa solusinya? Tentunya jawabannya satu: Konseling.

Semua yang merasa mempunyai masalah kesehatan mental harus melakukan konseling. Hal ini dilakukan supaya mereka bisa menemukan akar dari masalah mereka lebih cepat, sehingga lebih cepat pula proses penyembuhannya.

Konseling ini hanya bisa dilakukan oleh seorang psikolog, kecuali jika masalahnya sudah masuk ke gangguan kejiwaan secara medis, maka hanya bisa ditangani oleh seorang psikiater.

Saat ini, rakyat Indonesia masih butuh penyuluhan bahwa melakukan pemeriksaan mandiri ke psikolog dan psikitaer sangatlah penting. Mereka masih perlu disadarkan bahwa dengan konseling, masalah mereka akan lebih cepat selesai.

Selain itu, perlu adanya peningkatan kuantitas terhadap psikolog dan psikiater di Indonesia yang kemudian disebarluaskan secara merata di seluruh pelosok Indonesia. Pemerintah sebaiknya ikut serta secara aktif dalam memastikan hal tersebut terjadi demi penanggulangan kesenjangan kesejahteraan sosial di Indonesia.

Sekali lagi, jika negara menjamin kesehatan mental semua orang, maka SDM negara pun akan meningkat kualitasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dilema Asian Value dan Human Rights | Opini

Masa SMA 4: Malam Perpisahan | Blog