Mengapa Aku Pergi | Blog

Maaf aku telah pergi dan mengakhiri persahabatan kita.

Dunia kita sudah jauh berbeda. Apa yang kita obrolkan sudah jauh berbeda. Apa yang kamu tahu dan apa yang aku tahu; referensi kita; semuanya sudah berbeda. Aku tidak nyambung lagi berbicara denganmu. Aku sudah tidak nyaman berbicara denganmu, tidak seperti dulu.

Aku benci betapa kamu susah untuk mendengarkanku. Kamu membuatku frustasi. Sebagai teman, aku sudah tidak bisa lagi menolongmu. Aku merasa peranku dalam hidupmu sudah selesai. Sudah cukup.

Aku sudah memberitahukan semua yang kutahu padamu; dan aku sudah melakukan semua yang kubisa kepadamu. Tapi kamu tidak berubah. Tidak ada perubahan. Kamu dan sifat keras kepalamu yang cinta dengan kekalahan. Aku merasa kamu cinta dengan depresimu dan tidak meminta untuk kusembuhkan.

Orang lain bisa menyembuhkanmu, bukan aku. Aku merasa kini orang lain lebih nyambung denganmu; karena duniamu sama dengan dunia mereka; bukan denganku. Aku merasa kamu lebih mau mendengarkan orang lain; mereka lebih bisa membuatmu mendengarkan mereka; bukan aku. Sepertinya memang tugasku di sini sudah selesai.

Jawabannya sesederhana karena dunia kita sudah berbeda. Sudah tidak ada lagi yang bisa diobrolkan. Sudah tidak ada lagi yang bisa kulakukan padamu. Aku merasa kamu akan lebih bahagia jika aku pergi; atau setidaknya kehadiranku tidak akan berpengaruh banyak.

Maaf aku telah pergi meninggalkanmu.

Tapi tenang saja, ini semua salahku, bukan salahmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dilema Asian Value dan Human Rights | Opini

Masa SMA 4: Malam Perpisahan | Blog