Perempuan Tanpa Nama (2) | Blog


Dear, perempuan tanpa nama...

Aku ingin kita bertemu, selayaknya dua keturunan Adam dan Hawa dipertemukan.

Dua manusia biasa yang biasa saja, tidak istimewa; bertemu kemudian jatuh cinta. Kita berdua bukan manusia sempurna, bahkan mungkin tidak cocok sebagai pasangan. Ada banyak ketidaksamaan, ketidaksetujuan, perbedaan visi-misi, dan pertengkaran. 

Namun kamu diciptakan untuk aku dan aku diciptakan untuk kamu. Tuhan telah mempertemukan kita; menakdirkan kita untuk bersama. Tidak perlu ada perceraian ataupun usaha untuk mencari yang lebih baik. Kita percaya di balik semua kekacauan ini, pertemuan kita memang telah diatur oleh Tuhan. Kita diciptakan untuk bersama, bukan untuk berpisah, apapun yang terjadi.

Mungkin bagiku aku buruk dan bagiku kamu jelek. Namun ketika aku menatapmu, dalam diam aku bisa mengucapkan tanpa paksaan, bahwa aku cinta sama kamu. Dan dari tatapanmu pula aku yakin bahwa kamu juga cinta denganku.

Aku ingin kita dipertemukan, bukan dalam kisah cinta yang romantis, tetapi kisah yang membuatku yakin bahwa aku sedang menjalani kisah yang benar. Dan dalam hati kecilku aku berharap bahwa kamu cukup mampu untuk melihat sisi romantis dalam kisah kita. Hal yang selama ini kau idam-idamkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dilema Asian Value dan Human Rights | Opini

Masa SMA 4: Malam Perpisahan | Blog