STOP BERCANDA SOAL SEKS!!!! INI 3 ALASANNYA - Opini

Kenapa sih kita tidak boleh bercanda soal seks di depan umum?

Manusia memang butuh interaksi sosial. 

Apalagi orang Indonesia memang sangat suka basa-basi. Bagi kita, ngobrol dan bercanda itu penting, termasuk dalam acara keluarga besar, dalam kelompok pertemanan, rekan kerja, komunitas, dan lain lain.

Namun kadang kita kehabisan topik dan, kebetulan, kita tidak bisa memikirkan topik lain selain lelucon soal seks ataupun lawan jenis.

Atau, bisa saja, kita cuma sedang ingin menggoda lawan jenis dengan lelucon yang menjurus.

Bolehkah kita melalukan hal tersebut?

Berikut adalah 3 hal kenapa kita TIDAK BOLEH melakukan hal tersebut:

1. LELUCON NAIF DAN BODOH 
Lucu tidak harus soal seks. Hanya bocah yang tertawa pada sebuah joke hanya karena topiknya soal seks. Hal itu karena bagi seorang bocah, seks adalah hal yang tabu dan baru bagi mereka. 

Seperti anak kecil yang tertawa pada fart jokes. Bagi kita yang sudah dewasa, fart yang bunyinya seperti itu ya bukan hal baru. Sudah biasa dan sudah menjadi hal yang manusiawi saja. Bahkan kita sudah tahu proses biologis dan kimiawi di baliknya. Kenapa kentut perlu ditertawakan? Jika ada seseorang tidak sengaja kentut di depan umum, sebagai orang dewasa seharusnya kita khawatir, mungkin dia tidak sedang sakit perut dan tidak bisa tahan lagi.

Begitu pula dengan seks kan? Mungkin karena pendidikan seks di Indonesia masih kurang, bahkan anak SMA merasa hal itu masih sangat tabu. Tapi kalau sudah 20-an ke atas, pasti sudah pernah nonton bokep sebelumnya, setidak-tidaknya sati kali. Orang pacaran jaman sekarang saja sudah having sex sebelum menikah. Harusnya seks sudah bukan lagi hal yang lucu dan tabu untuk ditertawakan.

2. MERENDAHKAN ORANG LAIN
Flirting dan cat-calling di depan umum itu termasuk pelecehan seksual. 

Bagi banyak orang, seks merupakan sesuatu yang spesial atau bahkan sakral. Seks bisa merupakan sebuah komitmen atau sebuah hadiah untuk pasangan yang mau mencintai kita.

Maka dari itu, jika kita dengan gampangnya menunjukkan sinyal kalau kita mau melakukan seks dengan seseorang di depan umum, jelas saja itu adalah sebuah pelecehan seksual. Walaupun hanya bercanda. Tindakan tersebut merendahkan diri mereka, seolah-olah semua orang boleh bercanda soal seks terhadap orang tersebut.

Kita saja kadang takut dan sungkan untuk bercanda dengan dosen, bos, atau orang-orang yang kita hormati. Apalagi bercanda soal seks. Dan sudah seharusnya kita menghormati dan menghargai setiap individu yang ada di dunia ini, karena kita semua sama di mata Tuhan.

3. MELUKAI PERASAAN KORBAN DAN ORANG DI SEKITARNYA
Hal ini sering terjadi: Cowok A melempar joke berbau seksual dalam sebuah grup yang ditujukan untuk Cewek B. Bisakah kita membayangkan betapa mindernya Cewek C? Bisa jadi Cewek C merasa bahwa, Cowok A tidak melemparkan jokes ke Cewek C karena dia tidak sebaik Cewek B. 

Hal itu juga bisa terjadi kepada cowok, ketika Cewek X hanya bercanda soal seks ke Cowok Y karena Cowok Z tidak sebaik Cowok Y.

Jika seorang cowok akhirnya memutuskan untuk menggoda ke semua cewek dalam grup tersebut, hal itu seperti sang cowok 'mencoba' mereka satu per satu. Dicoba seolah-olah sang cewek hanyalah cewek yang digilir dan dibuang jika sudah tidak asik lagi untuk digoda. Bayangkan betapa jahatnya merendahkan orang seperti itu.

Bercanda berbau seks (yang salah), tidak hanya merugikan orang yang dibercandai, tetapi juga orang yang tidak dibercandai.

Tahukah kamu bahwa sang korban sering kali tidak tahu harus berbuat atau berkata apa dalam situasi tersebut? Serba salah. Kalau marah, takut dianggap terlalu serius atau dianggap kasar. Kalau tertawa, dianggap murahan.

Walaupun tidak terlihat, bisa saja mereka sedang merasa malu, takut, ataupun minder. Tidak mudah untuk bereaksi dengan cepat terhadap hal-hal seperti ini. Akhirnya, omongan yang awalnya hanya diniatkan untuk candaan, menjadi sesuatu yang membuat orang lain tidak nyaman.


Komentar

Postingan populer dari blog ini