Sejak SMP Dulu - Blog

Aku ingat diriku sejak SMP dulu...

Aku adalah orang yang tak punya harapan soal cinta.

Aku hanya bisa menyukai orang dari jauh. Aku tidak bisa menarik perhatian orang yang kusuka.

Bahkan aku tidak bisa menarik perhatian sekelompok teman sekelas untuk berbicara denganku.

Aku adalah orang yang tersingkirkan.
Aku selalu melihat, mereka yang populer, berbincang dengan senangnya. Menikmati masa-masa sekolah mereka. Tertawa dan saling bercanda. Dan aku hanya bisa melihat dari jauh, tanpa bisa berbuat apa-apa.

Cewek yang kukagumiku pun hanya sekedar mimpi. Bahkan aku tidak berani bermimpi. Sudah tidak ada harapan mereka manyukaiku. Aku tidak punya pesona apa-apa. Aku hanyalah anak pendiam, tidak menawan, yang tidak bisa apa-apa.

Sudah sedari SD seperti itu. Aku bukan cowok ideal.

Bahkan sampai SMA. Aku tetap menjadi seorang pecundang.

***

Tapi semua berubah ketika satu per satu cewek menghampiriku.

Tidak banyak, tapi cukup.

Tidak sempurna, tapi tidak buruk.

Dan tidak ada yang berhasil, tapi setidaknya aku tahu.

Orang sepertiku pun punya kesempatan.

Saat ini standarku terlalu tinggi, terutama dibandingkan orang-orang yang mendekatiku sejauh ini.

Namun aku cukup senang. Ketertarikan mereka membuatku tersenyum. Aku senang karena jika mereka sudah menyukaiku, akan mudah bagiku untuk meyakinkan mereka untuk menjalani hidup bersamaku.

Mereka menyadarkanku bahwa, mungkin, ada sesuatu yang menarik di diriku. Sesuatu yang bisa mereka lihat, tapi aku tidak bisa.

Aku butuh orang-orang seperti itu. Orang yang tidak merendahkanku, tapi melihatku sebagai seseorang yang istimewa.

***

Aku sekarang tidak punya apa-apa.

Aku belum mapan. Aku harus fokus terhadap karir supaya aku bisa mendapatkan pekerjaan dan pendapatan tetap. Aku juga harus punya penghasilan cukup supaya bisa menabung untuk banyak hal. Banyak uang yang harus kutabung karena aku punya banyak keperluan.

Saat ini aku tidak bisa memberikan apa-apa, walaupun ada yang mendatangiku. Aku tidak bisa memberikan apa-apa walaupun ada wanita yang kusuka.

Aku hanya bisa berdoa...

Semoga, nanti, jika waktunya tepat, aku akan dipertemukan wanita yang kusuka. Wanita yang juga mau menerimaku, menyukaiku.

Aku sangat berharap akan datang hari itu.

Untuk kali ini, aku hanya bisa melakukan hal yang kulakukan sedari dulu: Mengagumi seseorang dulu.

Namun kali ini bukan karena tidak ada yang mendekatiku.
Melainkan karena aku harus mempersiapkan diri untuk siapapun yang siap menerimaku bersamanya.

Walau dalam sirkumtansi yang berbeda, saat ini kurang lebih aku masih sama sejak SMP dulu:


...aku masih seorang pecundang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dilema Asian Value dan Human Rights | Opini

Masa SMA 4: Malam Perpisahan | Blog