Dia, Viking 4D dan Gadis Filipina [Random Morning]

Awalnya aku tak tahu kalau teman-teman mau jalan-jalan bareng.

Aku berangkat ketika iuranku belum lunas. Akhirnya aku dihuku flying dutchman untuk membersihkan kotoran-kotoran di sebuah kamar. Karena aku suka membersihkan barang, hukuman itu jadi cpat berlalu. Aku bahkan membuat kamar itu jadi jauh lebih rap dan lebih bersih  dari sebelumnya.

Kami pun melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus. Aku yang kelelahan akhirnya ketiduran sepanjang perjalanan. Pada saat kuterbangun ternyata hampir semua orang sudah keluar dari bus (hanya ada supir, kernet dan kawan-kawannya). Bus berhenti di sebuah perisitirahatan sementara di Banyuwangi. Setelah sadar aku pun bangun untuk segera menunaikan sholat.

Waktu aku turun kumelihat "dia" (MN aka RN). Meski hanya lewat sebentar tapi aku senang.

Tempat itu ramai sekali. Masjidnya besar dan restorannya pun besar. Saat itu sedang ada resepsi perkawinan. Aku kesulitan mencari tempat untuk wudhu. Ternyata, menurut info yang kudapat dari orang asing, tempat wudhunya ada di lantai 30. Di antara kerumunan itu pun aku mencari tangga/lift untuk ke atas. Setelah beberapa saat mencari aku menemukan sebuah eskalator yang aneh. Aneh karena orang harus melewati semacam tali penghalang untuk masuk. Eskalator yang awalnya berhenti itu tiba-tiba berjalan sendiri. Ada semacam suara robot yang meyakinkanku untuk menaikinya. "Ah sepertinya ini eskalator baru jadi, makanya aneh tapi terlihat canggih." Aku pun menaikinya.

Ternyata itu adalah eskalator paling tinggi sedunia. Itu bukan hanya eskalator, tetapi semacam track khusus menuju sebuah wahana yang baru dibuka. Aku melihat orang-orang di bawah sedang menyorakiku karena aku tanpa sengaja menjadi orang pertama yang menaiki wahana hebat itu. Setelah melewati eskalator yang jadi semacam roler coaster kecil, perjalananku terambung menuju 'Viking' 4 dimensi. Wah itu adalah pengalaman yang sangat menakjubkan! Aku melihat berbagai macam hal. Aku berteriak sepuas-puasnya karena aku sendirian di sana. Kehebata wahana itu tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Aku senang telah menaikinya.

Setelah wahana selesai aku pun turun. Ternyata di luar sudah banyak orang yang menyoraki dan menyelamatiku.Teman-temanku tampak cemburu melihatku tanpa sengaja mendapat semua ini. Saat itu ada seorang cewek (yang kutaksir asalnya dari Filipina) mengajakku untuk berfoto bersama. Aku sih senang-senang saja. Selanjutnya muncul beberapa cewek Filipina lain yang mau berfoto denganku. Salah satunya ada yang cantik sekali dan mengajakku untuk selfie. Namun tampaknya dia kesulitan dengan hapenya sampai dijahili oleh teman-teman cowoknya. Setelah ia berhasil memilih filter dan semacamnya, kamipun lalu berselfie bersama. Tamat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dilema Asian Value dan Human Rights | Opini

Masa SMA 4: Malam Perpisahan | Blog