Angel Exists 2

Aku senang akhirnya bisa menikmati angin.

Ideal sekali menikmati sore yang tenang di padang rumput yang luas. Burung-burung di angkasa tampaknya tidak terganggu dengan angin keras yang berhembus. Mungkin mereka sedang dalam perjalanan pulang karena malam ini akan turun hujan. Namun mari menikmati detik-detik yang tidak akan terulang ini dengan berdoa.

Aku tersenyum membayangkannya. Bidadari yang tidak sengaja garis hidupnya bersinggungan dengan garisku. Sampai hari ini aku tidak menyangka ada makhluk sesempurna itu. Aku sih lebih suka menganggapnya manusia biasa yang hebat. 1 dari sekian. Keindahan yang mungkin aku hanya belum menemukan kekurangannya. Atau justru seperti simbol yin-yang, kebaikan dan keburukan jiwanya tak lebih dari harmoni yang stabil. Lucu ada wanita seperti dia.....

Lucu karena kutahu aku tidak ditakdirkan untuk memilikinya.

Setidaknya tidak dengan cara yang manusia lakukan dalam bercinta.

Angin masih berhembus menungguku menyelesaikan rangkaian doaku. Kali ini aku tidak mau bercanda, aku mau serius. Sejujurnya aku senang bidadari itu menerima banyak cinta  dari orang-orang di sekelilingnya. Kau tahu kan, hidup di bumi itu susah, siapapun kamu. Maka dari itu kukira tidak salah jika kukirim cintaku bersama angin. Mungkin tidak ada yang bisa melihat, tetapi kuharap kamu bisa merasakannya. Kali ini tidak kubungkus dalam bentuk kecupan, bukan pula pelukan yang hangat, tetapi sekedar senyuman penuh rasa. Memang tidak besar, tetapi kuharap bisa membuat bibirnya terangkat tanpa paksaan. Meski beberapa detik saja....

Aku senang mengetahui bidadari bukanlah manusia dalam fisik paling indah, tetapi makhluk dengan hati yang bercahaya. Angin tolong sampaikan cinta kecil ini kepadanya. Setidaknya ini yang bisa kulakukan untuk membalasnya. Tolong jangan terlalu keras padanya karena kita tahu di balik sayapnya yang perkasa ada jiwa yang sangat rapuh. Biarkan kami berdua sekedar menikmati angin yang sama. Biarkan ia menikmatimu seperti aku menikmati detik-detik yang tidak akan kembali ini. Ah, seperti cinta.....

Mencintai memang bukan karena berharap balik dicintai, ya kan?










Baca juga: Angel Exists 1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dilema Asian Value dan Human Rights | Opini

Masa SMA 4: Malam Perpisahan | Blog