Cara Anti-Mainstream Menghilangkan IRI

Hai semua~

Kalian pernah nggak sih merasa iri dengan orang lain?

Iri itu nggak enak banget karena kita selalu merasa gagal ketika melihat kesuksesan orang lain. Atau kadang orang lain mendapatkan sesuatu yang sudah laaaaaaaaaaama sekali kita idam-idamkan. Ketika kita iri rasanya hati selalu nggak tenang. Kadang kita bertanya 'apa sih yang salah dari diri kita?' atau 'apa sih yang kurang? Apa lagi yang belum kulakukan?' dan semacamnya. Seringkali kita tidak menemukan pertanyaan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Intinya iri sama orang lain itu nggak enak. Maka dari itu kali ini aku akan memberikan tips untuk menghilangkan rasa iri yang ada dalam hati kita. Langsung aja, check it out!

1. Ask Yourself: Who's The Main Character of Your Life?
Pasti tahu dong kartun di atas? Yap, Timmy Turner adalah seorang anak cowok biasa sering dibully, salah satunya oleh Vicky pengasuhnya. Coba kita lihat dia! Di setiap episode Timmy selalu mendapatkan masalah, entah itu karena orang tuanya yang tidak peduli dengannya, tampak seperti pecundang di hadapan teman sekolahnya sampai di rumah pun masih disiksa oleh Vicky. Tidak ada hal yang menarik dari kehidupan Timmy. Dia bahkan tidak punya kelebihan/bakat khusus. Timmy bukanlah siapa-siapa........ Yakin? TENTU TIDAK! Timmy adalah TOKOH UTAMA pada ceritanya. Dialah yang selalu kita tunggu-tunggu untuk ditonton. Tanpa Timmy, tidak ada yang namanya 'The Fairly Odd Parents'!

Begitu juga dengan cerita dalam hidup kita. Siapa tokoh utama dalam hidup kita? Ya, kita sendiri! Mungkin dalam kisah kita ada berbagai macam konflik, tetapi bukan berarti hal itu membuat ceritanya tidak menarik kan? Justru kalau hidup datar-datar aja mungkin cerita kita bakalan mentok di situ-situ aja. Kadang konflik justru membuat tokoh utamanya lebih kuat ataupun lebih bijak. Nah sekarang alur cerita hidupmu ada di tanganmu! Kamu punya andil untuk menentukan kemana alurnya akan bermuara. Akankah kamu membiarkan sang tokoh utama kalah oleh keadaan? Semuanya terserah kamu!

Di satu sisi orang lain adalah tokoh pendamping dalam ceritamu. Mereka bukan bintang utamanya. Namun bukan berati eksistensi mereka tidak penting lho ya! Justru tanpa mereka kamu tidak bisa melanjutkan ceritamu. Semua orang punya perannya masing-masing untuk mendukung jalan cerita hidupmu, entah itu jadi protagonis ataupun antagonis. Jadi sayangilah mereka karena dengan mereka kamu menjadi lebih bersinar sebagai tokoh utama!

2. Gantian Ya Topengnya.....
Kita harus sadar bahwa hidup ini cuma sekali. Sekali abis itu mati. Abis mati baru muncul kehidupan baru yang abadi. Kalau dalam Islam, setiap muslim insyaallah dijanjikan surga oleh Allah swt.
Nah, karena hidup ini cuma bentar (rata-rata 63 tahun) maka tentu kita nggak bisa melakukan semua hal kan? Kita nggak bisa kan menjadi segala hal? Mungkin di dunia ini kita cuma sempat menjadi seorang guru, misalnya. Orang lain ada yang ditakdirkan menjadi pemilik restoran. Orang yang lain ada yang ditakdirkan untuk menjadi CEO facebook, penemu Microsoft ataupun pendiri Apple. Namun kita tidak perlu iri dengan mereka karena waktu kita di dunia ini memang terbatas. Kekuatan kita pun terbatas. Tidak perlu iri karena setiap orang punya takdirnya masing-masing. Mereka punya perannya masing-masing. Tentunya wajar kalau manusia diciptakan berbeda-beda.

Kalau pun kita penasaran bagaimana sih rasanya menjadi artis, kita bisa tanya sama orang yang sudah jadi artis. Mungkin suatu hari NANTI kita bisa jadi artis. Tunggu saja! Sabar saja... Kalau memang takdirnya nggak akan ke mana. Kalau memang bukan takdirnya ya mungkin inilah peran terbaik yang Tuhan kasih buat kita. Tuhan pasti tahu dong apa yang terbaik buat hambanya, ya nggak?

Mungkin hari ini kita dapat topeng serigala, meski kita ingin sekali menjadi kelinci. Boleh jadi nanti kita jadi kelinci. Masa depan kan tidak ada yang tahu? Namun hari ini jadilah serigala! Jangan rusak topeng yang sebenarnya bagus tersebut! Mungkin kita hanya belum sadar bahwa serigala bisa dalam sekejap mengalahkan kelinci, ya kan? Maka berpetuanglah jadi serigala yang hebat!!!

3. Future is Hope. Future Will Always Be Surprising!!!
Yesterday is history. Tomorrow is mystery. Today is a gift. That's why they call it the PRESENT!

Masa lalu jangan diingat-ingat karena kenangan buruk bisa jadi cuma interpretasi kita terhadap memori yang tersimpan dalam otak. Memori dalam otak itu nggak valid. Memori mana sih yang jelas dan pasti? Maka dari itu jangan terpaku sama masa lalu.

Masa depan adalah kejutan. Sehebat-sehebatnya Mama Lauren atau Nostradamus meramal, bagaimanapun masa depan didesain menjadi sesuatu yang tidak bisa mutlak diketahui hari ini. Justru dengan begitu selama kita masih hidup maka harapan akan selalu ada karena masa depan yang tidak terprediksi itu selalu siap memberikan kita kejutan! Aku sebel banget dengan istilah 'madesu' alias masa depan suram. Karena menurutku nggak ada masa depan yang pasti suram. Hal-hal seperti itu membuat kita menyerah terhadap hal yang tidak terjadi. Kita pun jadi takut dan minder untuk terus berjalan maju. Betul nggak?

Nikmatilah harimu! Nikmatilah detik ini. Syukuri segala hal yang kamu lakukan hari ini. Bersenang-senanglah! Jangan takut/malu dengan perkataan orang lain yang sudah lewat (di masa lalu) ataupun yang belum terucap (di masa depan)! Kadang seseorang terlalu sibuk mempersiapkan hari esok, lalu ketika waktunya sudah habis ia baru sadar bahwa ia telah menghabiskan hidupnya hanya melakukan persiapan.......

Focus on your day, not to anybody's day. Have fun!
Nah itu tadi beberapa perspektif yang bisa kita renungkan untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi rasa iri. Bagaimana, apakah tips-tips di atas sudah terlalu mainstream bagi kalian? Kalau iya, boleh banget lho share tips anti-mainstream untuk menghilangkan rasa iri versimu sendiri!

By the way dalam Islam sifat iri/dengki itu disebut hasad atau definisinya senang jika orang lain susah dan susah jika orang lain senang. Secara umum, hasad dinilai sifat yang tidak baik, kecuali pada kondisi berikut:
“Tidak boleh hasad kecuali dalam dua hal, yaitu (hasad kepada) orang-orang yang diberi kemampuan (membaca) al-Quran oleh Allah, lalu dia menegakkan (melaksanakan membaca) al-Quran baik diwaktu siang ataupun malam dan (hasad kepada) orang-orang yang diberi harta oleh Allah lalu dia infakkan baik diwaktu malam ataupun diwaktu siang“. (HR Muslim).

Dalam Al-Qur'an pun sudah jelas bahwa iri itu tidak baik yang salah satunya disebutkan pada QS. An-Nisa (4) ayat 32 yang artinya:
"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Dan yang terakhir kita harus ingat hal ini:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al-Baqarah (2) : 216).
Makanya udahan yuk irinya ^^

Oke mungkin sekian dulu postingan kali ini. Semoga bermanfaat yaa~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dilema Asian Value dan Human Rights | Opini

Masa SMA 4: Malam Perpisahan | Blog