Idealisme Rasa Takut

IDEALISME RASA TAKUT
oleh Andika Hilman

Laut itu sudah tak lagi biru
Hitam, namun tetap tak diam
Terlalu banyak buih dalam otakku
Terlalu sedikit tangan pada tubuhku

Sejujurnya aku ingin berduaan saja dengan keajaiban
Ataupun bekerja keras mencapai kekosongan
Aku ingin menyapa semua orang seandainya diijinkan
Kadang kuingkari eksistensi perlombaan

Namun aku terlalu lemah untuk menyadari
Dan ketika kesal aku benci
"AKU SEDIH!!!"
Aku bingung kenapa aku memikirkan kebingungan ini

Aku ingin malam ketika siang
Aku ingin hujan ketika dunia sedang riang
Aku tetap sujud, tetapi tidak dengan hidupku
Bukan, bukan rasa senang yang sedang membutakanku

Apakah aku harus jatuh lagi?
Haruskah aku ditampar lagi?
Bahkan keledai pun sudah berlari menghindari
Aku kotor, kotor sekali...

Dan kalau dibilang sadar, aku tidak
Dibilang fokuspun tidak
Bahkan tidak melihat jalan saat berlari
Terlalu banyak kumenulis di atas batu nisanku sendiri

Aku takut... Berubah
Aku takut terluka, takut salah, takut jika itu bukan prioritasku
Meski aku tak tahu apa yang kutunggu
Memahami waktu pun aku tak sanggup
Apalagi memahami diriku, ataupun yang lebih besar dari itu

Gila...........
Aku adalah batu karang di tengah ombak yang sedang mengganas
Terlalu lelah untuk berpindah, terlalu bodoh untuk melawan
Tolong........

Bahkan laut sudah benar-benar tak lagi biru
Tapi aku masih menjadi batu karang lemah yang tak kunjung hancur
Tak kunjung merujuk
Oleh kehebatan idealismeku.................





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dilema Asian Value dan Human Rights | Opini

Masa SMA 4: Malam Perpisahan | Blog