Air 2.3 : Cerita Lama
oleh Andika Hilman
Padahal cuma fotonya saja!
Mungkin ketika fotonya kutaruh di sebelah situ dan aku lewat di depannya aku PASTI noleh. Atau.. atau... Ketika aku lagi serius ngetik sesuatu misalnya. Serius banget nih ceritanya. Pas dia lewat aku pasti noleh. PASTI! Dia itu.... Gilak tau nggak. Entahlah aku merasa kalau ada dia seolah semesta itu... terhenti. Seolah semuanya diam. Semua menunggu. Kosmos seakan berkonspirasi membuat dia lewat di depanku dan aku merasakan perasaan ini. Perasaan yang... sebenarnya aku sebel ngerasainnya!
Setiap ada dia aku nggak bisa ngapa-ngapain. Aneh aja... Bahkan mungkin ketika aku udah jadi orang hebat, presiden misalnya. Mungkin aku sudah menaklukan Malaysia atau mungkin berbuat hal-hal jahat yang nggak bisa orang bayangkan. Tapi ketika dia ada di dekatku mungkin TETAP NGGAK AKAN BISA NGAPA-NGAPAIN. Kayak gitu lho! A. Neh.
Dan yang menyebalkan adalah dia MEMANG sempurna. Cantik, jelas. Pintar. Sifatnya bagus, perfek lah! Nyatanya semua orang suka sama dia. Semua COWOK suka sama dia. NYEBELIN! WHY IN THE HELL I LIKE SOMEONE LIKE THAT??? Kalian tau aku lebih suka cewek yang unik ataupun cewek yang "tidak berdiri di bawah lampu sorot". Dia bukan tipeku banget sebenarnya. Tapi.........
Yaah sebenarnya aku sudah move on sih. Hidupku udah nggak stagnan tentang dia, udah bisa lanjut berjala. Cuman aneh aja. Nyebelin gitu lho! Ulah siapa sih ini? Mungkin memang kehendak Allah swt ya menciptakan makhluk sesempurna dia? Actually I've realized it isn't FUCKING perfection! Aku tahu ada, yang lebih baik dari dia itu ada! Aku sudah nemu banyak. Dan aku yakin masih ada banyak lagi di luar sana, ya kan?
SO WHY?
WHY HER?
Aku tidak beriman kepada setan, tetapi mungkin orang muslim akan bilang kalau itu godaan setan. Ada yang bilang nafsu. Mungkin ada yang apa adanya bilang bahwa itu normal bagi cowok. Well, nggak enak juga sih disamakan dengan cowok lain. Hmm.....
Aku jadi ingat sesuatu. Pernah suatu hari aku bertemu dengan dia. Hal ini terjadi pas awal-awal aku baru mengenal dia. Dia bersama seorang temannya dan aku bersama seorang sahabatku. Entah apa alasannya aku lupa aku memberikan nomer hapeku ke dia. Aku meminjam hp-nya dan mengetikkan nomerku di situ. Sudah.
Kaku. Kaku banget hari itu. Aneh. Ehm itu sejujurnya pengalaman paling normalku tentang dia. Aku pernah nge-chat dia singkat banget dan nggak penting sampai temenku sampe marah-marah karena dia ngerasa itu nggak masuk itungan PDKT. Aku udah jungkir balik keliling samudera supaya move on dari dia. Dan berhasil, kalau boleh dibilang. Hati dan pikiranku terbuka lagi. Aku sudah bisa menikmati semilir angin lagi ataupun segarnya air yang keluar dari sebuah kelapa. Meski sendirian. Meski sedang bersama siapapun selain dia. Tapi ya gitu, perasaan itu masih ada setiap ia datang.......
Please don't tell me that it's first love.........
Sejujurnya aku pernah membayangkan aku dan dia berdua berjalan di dermaga. Kami menikmati indahnya senja. Aku berani menatap matanya dan dia tersenyum saat melihatku. Lalu kudorong dia ke laut secepat mungkin dan kuperhatikan dia panik karena tidak bisa berenang. Tidak ada siapapun di sana sehingga tidak ada yang bisa menolongnya. Akhirnya karena kelelahan ia pun tenggelam dan mati kehabisan nafas. Matanya yang tadinya terbelalak pun kosong sehingga membuatku tersenyum sangat lebar. Untuk terakhir kalinya aku melambaikan tangan tanda perpisahan............
Mungkin hanya dengan begitu ceritaku tentang dia bisa kuakhiri. Mungkin cuma itu caranya supaya aku bisa membuat cerita baru yang tidak terganggu oleh apapun.
.....dan mengganggapnya sekedar sebagai cerita lama.
[Baca serangkaian kisah Air 2 di:
1. Hiu Putih dan Kamu
2. Berkeringat Jahat
3. Cerita Lama
4. Bahuku Basah, Mataku Tidak (END)
dan Baca juga kisah Air 1: dan Mutiara]
Mungkin ketika fotonya kutaruh di sebelah situ dan aku lewat di depannya aku PASTI noleh. Atau.. atau... Ketika aku lagi serius ngetik sesuatu misalnya. Serius banget nih ceritanya. Pas dia lewat aku pasti noleh. PASTI! Dia itu.... Gilak tau nggak. Entahlah aku merasa kalau ada dia seolah semesta itu... terhenti. Seolah semuanya diam. Semua menunggu. Kosmos seakan berkonspirasi membuat dia lewat di depanku dan aku merasakan perasaan ini. Perasaan yang... sebenarnya aku sebel ngerasainnya!
Setiap ada dia aku nggak bisa ngapa-ngapain. Aneh aja... Bahkan mungkin ketika aku udah jadi orang hebat, presiden misalnya. Mungkin aku sudah menaklukan Malaysia atau mungkin berbuat hal-hal jahat yang nggak bisa orang bayangkan. Tapi ketika dia ada di dekatku mungkin TETAP NGGAK AKAN BISA NGAPA-NGAPAIN. Kayak gitu lho! A. Neh.
Dan yang menyebalkan adalah dia MEMANG sempurna. Cantik, jelas. Pintar. Sifatnya bagus, perfek lah! Nyatanya semua orang suka sama dia. Semua COWOK suka sama dia. NYEBELIN! WHY IN THE HELL I LIKE SOMEONE LIKE THAT??? Kalian tau aku lebih suka cewek yang unik ataupun cewek yang "tidak berdiri di bawah lampu sorot". Dia bukan tipeku banget sebenarnya. Tapi.........
Yaah sebenarnya aku sudah move on sih. Hidupku udah nggak stagnan tentang dia, udah bisa lanjut berjala. Cuman aneh aja. Nyebelin gitu lho! Ulah siapa sih ini? Mungkin memang kehendak Allah swt ya menciptakan makhluk sesempurna dia? Actually I've realized it isn't FUCKING perfection! Aku tahu ada, yang lebih baik dari dia itu ada! Aku sudah nemu banyak. Dan aku yakin masih ada banyak lagi di luar sana, ya kan?
SO WHY?
WHY HER?
Aku tidak beriman kepada setan, tetapi mungkin orang muslim akan bilang kalau itu godaan setan. Ada yang bilang nafsu. Mungkin ada yang apa adanya bilang bahwa itu normal bagi cowok. Well, nggak enak juga sih disamakan dengan cowok lain. Hmm.....
Aku jadi ingat sesuatu. Pernah suatu hari aku bertemu dengan dia. Hal ini terjadi pas awal-awal aku baru mengenal dia. Dia bersama seorang temannya dan aku bersama seorang sahabatku. Entah apa alasannya aku lupa aku memberikan nomer hapeku ke dia. Aku meminjam hp-nya dan mengetikkan nomerku di situ. Sudah.
Kaku. Kaku banget hari itu. Aneh. Ehm itu sejujurnya pengalaman paling normalku tentang dia. Aku pernah nge-chat dia singkat banget dan nggak penting sampai temenku sampe marah-marah karena dia ngerasa itu nggak masuk itungan PDKT. Aku udah jungkir balik keliling samudera supaya move on dari dia. Dan berhasil, kalau boleh dibilang. Hati dan pikiranku terbuka lagi. Aku sudah bisa menikmati semilir angin lagi ataupun segarnya air yang keluar dari sebuah kelapa. Meski sendirian. Meski sedang bersama siapapun selain dia. Tapi ya gitu, perasaan itu masih ada setiap ia datang.......
Please don't tell me that it's first love.........
Sejujurnya aku pernah membayangkan aku dan dia berdua berjalan di dermaga. Kami menikmati indahnya senja. Aku berani menatap matanya dan dia tersenyum saat melihatku. Lalu kudorong dia ke laut secepat mungkin dan kuperhatikan dia panik karena tidak bisa berenang. Tidak ada siapapun di sana sehingga tidak ada yang bisa menolongnya. Akhirnya karena kelelahan ia pun tenggelam dan mati kehabisan nafas. Matanya yang tadinya terbelalak pun kosong sehingga membuatku tersenyum sangat lebar. Untuk terakhir kalinya aku melambaikan tangan tanda perpisahan............
Mungkin hanya dengan begitu ceritaku tentang dia bisa kuakhiri. Mungkin cuma itu caranya supaya aku bisa membuat cerita baru yang tidak terganggu oleh apapun.
.....dan mengganggapnya sekedar sebagai cerita lama.
[Baca serangkaian kisah Air 2 di:
1. Hiu Putih dan Kamu
2. Berkeringat Jahat
3. Cerita Lama
4. Bahuku Basah, Mataku Tidak (END)
dan Baca juga kisah Air 1: dan Mutiara]
Komentar
Posting Komentar