Suicide Squad

SUICIDE SQUAD
Sutradara: David Ayer
Pemain: Will Smith, Margot Robbie, Joel Kinnaman, Jared Leto
Tahun Rilis: 2016
Durasi: 2 jam 3 menit

Ada yang puas, ada yang kecewa..... Ada yang mendeklarasikan diri lebih suka Marvel, ada yang berhenti jadi DC fanboy..... Kalau aku yang mana ya? Bodo amat sih denganku, langsung aja kita review filmnya!
Oke pertama ini bukan film tentang Joker. Sama sekali bukan! Banyak sekali orang awam yang menonton film ini hanya untuk melihat Joker. Ckckck... Yah mungkin karena itu juga Warner Bros menjadikan Joker menjadi salah satu penarik utama penonton film ini. Cuma untuk kepentingan promosi, padahal bukan tokoh utama. Susah juga ya bikin film? Hmm.....

Film ‘Suicide Squad’ akan cukup membuat penontonnya betah duduk selama dua jam. Pasalnya penonton pria diajak menikmati keseksian Harley Queen dengan ketomboyannya, sedangkan penonton wanita (mungkin) akan merasa bangga karena film ini cukup feminis. Bukan hanya karena Harley menjadi sorotan utama Suicide Squad, antagonis utamanya pun juga perempuan. Kesan bahwa film ini sangat menonjolkan Harley Queen daripada filmnya itu sendiri sangatlah terasa. 

Harley Queen dan Joker, lebih tepatnya.

Namun bukan berarti kedua tokoh ini jelek. Justru karakter keduanya sangat kuat. Harley yang selalu ceria dan semaunya sendiri dipasangkan Joker sebagai ketua mafia yang punya cara sendiri untuk bersenang-senang. Selain mereka berdua, karakter yang lain pun dibangun dengan sangat baik dan rapi. Hal ini penting karena ada banyak karakter yang harus menonjol dalam film ini. Selain itu penting juga untuk mendukung ‘DC Extended Universe’ yang sedang dibangun oleh DC Entertainment.

Meski punya pendekatan yang menarik dalam menampilkan filmnya, Suicide Squad punya banyak sekali plot holes. Banyak logika film yang tak jelas, seperti senjata yang dibangun Enchantress tidak jelas itu apa dan mengapa proses pembuatannya begitu lama. Lalu ketidakjelasan misi Suicide Squad yang entah mengapa dirahasiakan dan akhirnya dipaksakan menjadi twist yang tidak berguna. Konflik ceritanya seolah lupa diolah dan alurnya dipaksakan untuk maju begitu saja. Selain itu adegan pertempuran di film ini tidak terlalu memuaskan dan terkesan agak berlebihan karena terlalu sering ditampilkan dalam bentuk slow motion. Namun mungkin karena hal-hal tersebutlah film ini bisa memberikan rasa yang unik dan berbeda dengan film-film Marvel yang cenderung terlalu fokus dalam alur cerita dan keseruan aksinya.
Secara umum Suicide Squad cukup memuaskan, meski tidak sempurna. Seharusnya film ini bisa dibuat lebih matang lagi. Namun tetap ada harapan yang sangat besar supaya film Justice League dan Wonder Woman nantinya bisa menjadi senjata yang kuat untuk menandingi popularitas Marvel’s Avengers maupun trilogi The Dark Knight dari DC Comic itu sendiri. Dari apa yang disuguhkan Suicide Squad, dengan konsepnya yang dark dan rumit, ada prospek yang baik untuk film-film DC ke depannya. Semoga saja.....



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dilema Asian Value dan Human Rights | Opini

Masa SMA 4: Malam Perpisahan | Blog