Menuju Series Baru

Aku suka sekali dengan cerita berseriku yang berjudul 'Air'.



Kalian bisa membacanya di Air 3: dan Tarian Hujan. For your info, aku belum pernah menulis cerita bersambung seperti itu sebelumnya. Aku selalu kagum dengan para penulis yang bisa menulis novel, bahkan kagum pada orang biasa (cewek biasanya) yang cuma menulis novel untuk iseng-iseng. Bagiku menulis berbagai cerita dengan karakter dan kisah yang konsisten itu sangat susah. Mungkin karena aku gampang bosan juga jadinya semakin terasa sulit. Aku sudah pernah mencba dan selalu terputus di awal. Makanya aku 'agak' bangga bisa menulis kisah 'Air' yang berseri.

Walaupun cuma sampai 3, kali ini aku bisa mempertahankan karakter yang sama dan memberikannya berbagai kisah yang berbeda. Mungkin tidak terlalu seru untuk dibaca, tetapi setidaknya aku senang ceritanya jadi. Tamat! Haah... Senangnya :ppppp Aku jadi pengen bikin lagi. Tapi yang seperti apa ya..?

Beberapa cerita bersambung di forum seperti kaskus biasanya cerita berdasarkan kejadian nyata. Kalau nggak gitu, ceritanya sangat penuh imajinasi yang liar, entah horor atau romansa. Atau ada juga kisah yang menyentuh banget. Hmm....  Semuanya hal tersebut tidak terlalu membuatku tertarik sebenarnya. Tipe cerpenku tidak seperti itu.

Biasanya cerpenku isinya one-man show, sudut pandang orang pertama yang berbicara dengan dirinya sendiri. Semacam stand up comedy gitu, tetapi versi drama dan cenderung depresif. Kayak blog sih. Hmm.... Aku senang di 'Air' aku bisa bermain-main dengan karakter lain, hal yang tak pernah kulakukan sebelumnya. Karenanya ceritanya bisa lebih terasa hidup dan realistis. 

Bicara soal karakter, tokoh-tokoh di cerpen 'Air' berdasarkan orang-orang asli yang ada di sekitarku. Tepatnya, cewek-cewek yang sempat kutaksir. 'Air' sendiri secara umum bercerita tentang seorang cowok yang baru saja move on dan bertemu dengan baru. Sayangnya cewek yang menjadi pelariannya ini sangat merepotkan sehingga membuatnya berulang kali ingin menghindar. Intinya tentang si cowok ini berusaha untuk "benar-benar" move one. Karena aku suka par akarakternya, tidak sulit bagiku untuk jatuh cinta dengan karakternya. Hal tersebut mempermudahku untuk membayangkan hal-hal apa yang bisa terjadi pada sang karakter. 

Hmm.... Sepertinya bagus jika aku menulis hal-hal yang bersifat personal. Hal-hal yang aku banget. Kisah-kisah yang mungkin hanya aku yang bisa mengeti. Namun tetep, aku akan berusaha membuatnya mudah dimengerti oleh orang lain. Aku pengen banget punya audiences. Aneh rasanya menulis tanpa pembaca, rasanya seperti orang gila yang berbicara sendiri di depan tembok. 

Ya udah deh, tulisan kali ini kita tutup dengan kesimpulan seperti itu. Smoga ke depan aku dapat motivator untuk mulai menulis series baru, entah itu inspirasi atau hal lainnya. Amiiin.

Bye~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dilema Asian Value dan Human Rights | Opini

Masa SMA 4: Malam Perpisahan | Blog