Pernahkah Kau Kehilangan Sahabat? [Ask.fm Session]
Sebelumnya aku minta maaf buat kalian yang lagi nggak ingin galau, soalnya postingan galau ini bakalan baper (bawa perasaan) banget. Langsung aja, pertanyaan kita hari ini adalah:
Sahabat pastinya merupakan orang terpenting dalam hidup seseorang. Berbeda dengan kekasih, sahabat tidak akan meninggalkan kita hanya karena bosan ataupun karena tidak cocok. Persahabatan itu sendiri tidak pernah terbentuk secara instan. Semuanya dibangun dari tunas yang kecil sampai sebuah keyakinan yang kuat. Persahabatan kadang merupakan sebuah ikatan yang tidak dideklarasikan, tetapi masing-masing tahu kalau mereka bersahabat.
Namun bagaimana jika hubungan yang tulus itu patah di tengah jalan? Somehow jarak kalian merenggang dan tidak pernah dekat, atau bahkan bertemu lagi. Kita tahu bahwa tidak akan ada yang berlangsung selamanya, tetapi apakah kita sanggup menghadapi kenyataan yang super pahit tersebut? Berikut adalah survey yang kulakukan ke beberapa orang di ask.fm secara acak. Kira-kira bagaimana tanggapan mereka ya?
Recommended: Pake headset dan puter lagu-lagu lambat.... ;)
- By Ald...
Pernah. Nangis. Mbrabak. Kudu moreng moreng. Yo ngunu iku wes.
- By Ap...
Pernah. hmm i will miss him/her so much!
- By She...
ga pernah sh.. rasany psti gaenak dn sedih la..
- By Ron...
pernah non... yg namanya prpisahan adalah hal yg paling mnyakitkan kepada siapapun itu
- By Ind...
Pernah, tau sendiri rasanya gimana masih aja nanya.
- By Rat...
pernah kok hihi rasanya sakit. tapi klo mereka emang sahabat kita, bakalan balik lagi kok ☺
- By Rad...
Jangan sampe terjadi laah, karena mau segimana pun kita berantem yg namanya sahabat sejati pasti balik lagi
- By Ari...
pernah dong, rasanya itu tawar
- By Din...
Gapernah
Hmm kalo terjadi ya jalanin aja. People come and go. Ya mmg hrs bgitu adanya. Mau digimanain lagi. Jgn ketergantungan. Makanya km hrs pny bnyk relasi gitu spy tar kl misal itu terjadi km msh ttp bs lanjutin hdp km :) azeg
Dulu waktu masih SMA kelas 1 aku punya seorang sahabat. Dia itu jenius banget. IQ-tinggi. Kalo ngomong sama orang gampang nyambung. Kalo di kelas nilainya selalu bagus. Terus dia juga ramah dan supel jadinya punya banyaaaak banget temen. Dia juga aktif di organisasi. Perfect deh! Beda jauh sama aku yang introvert, social phobia, di kelas juga nilainya selalu paling rendah. Nggak banget lah pokoknya.
Anehnya kita berdua sering banget jalan bareng. Ke mana-mana selalu berdua. Seorang teman yang kenal kita pernah bilang bahwa setiap ada dia selalu ada aku. Kita juga selalu berbagi pikiran dan pendapat yang seringnya sejalan. Kita sampai berbagi rahasia terdalam masing-masing. Deket bangetlah pokoknya. Sampe kayak homo. Wkwk
Namun ada beberapa hal yang membuatku terganggu pas dekat dengannya. Bukan, bukan karena dia bau ketek, tetapi justru karena kesupelannya dan kejeniusannya. Aku merasa agak terganggung ketika ia bertemu teman-temannya yang banyak-dan-di-mana-saja itu. Sedangkan aku sangat penyendiri dan susah bergaul. Aku juga stres dengan nilai-nilai akademisku yang tidak kunjung membaik. Aku selalu remidi ketika dia mendapat nilai di atas rata-rata kelas. Semua hal tersebut membuatku agak frustasi. Menurutku saat itu, masalah tersebut bukanlah sesuatu yang bisa dibicarakan. Maka perlahan aku menjauh darinya untuk menenangkan diri........
Somehow kita berdua semakin menjauh. Sampai kelas 3 SMA kita nggak pernah sedekat dulu. Nggak jalan bareng lagi. Bahkan nggak pernah duduk sebangku lagi.
Dia sih nggak masalah, temannya kan banyak. Yang makin goblok dan makin lonely itu aku. And I did realize that it was all my fault. Momen terakhir kita berdua adalah ketika perpisahan kelas 3 dan kita berpelukan. Saat itu aku sadar bahwa aku telah kehilangan satu sosok yang udah pernah baik banget sama aku.....
Aku selalu nulis di blogku yang satunya bahwa aku tipe orang yang susah punya temen banyak. Aku berpikir kalau aku lebih cocok punya hubungan yang lebih personal ke orang lain. Ibaratnya susah punya teman, tapi kalau udah punya bakal dekeeet banget.
Sayangnya aku kembali meragukan teori itu lagi. Sejak masuk kuliah sampai sekarang aku malah BERKALI-KALI kehilangan teman yang udah deket banget. Kita bener-bener pernah deket banget dan jalan berdua, tetapi beberapa waktu kemudian yang cukup lama kita kayak bukan teman lagi. Aku nggak yakin sih, tetapi kayaknya aku yang emang cepet bosan. Atau karena aku emang susaaaaaah banget percaya sama orang lain. Kayak ada ketakutan untuk percaya sama orang lain, which is normal tho kalau melihat keadaan masyarakat jaman sekarang yang tidak menghargai kejujuran dan sering bergosip sana-sini. Aku jadi sering menciptakan barrier ke orang lain, bahkan ketika aku dengan seseorang sudah deket banget. Hal tersebut mungkin yang membuat orang menjauhiku. Atau bahkan aku sendiri yang refleks menjauh.
Sebenarnya ini curhatan yang aneh. It's like I can't control myself. And it's so sad to lose someone who you love and who loves you. Sayangnya kadang kita benar-benar tidak bisa menyadari apa yang kita punya, sampai kita kehilangannya.
Sampai kita merasakan sakit karenanya......
Pernah nggak kehilangan/berpisah sahabat? Apa yang kamu rasain saat itu atau 'seandainya' hal itu terjadi?
Sahabat pastinya merupakan orang terpenting dalam hidup seseorang. Berbeda dengan kekasih, sahabat tidak akan meninggalkan kita hanya karena bosan ataupun karena tidak cocok. Persahabatan itu sendiri tidak pernah terbentuk secara instan. Semuanya dibangun dari tunas yang kecil sampai sebuah keyakinan yang kuat. Persahabatan kadang merupakan sebuah ikatan yang tidak dideklarasikan, tetapi masing-masing tahu kalau mereka bersahabat.
Namun bagaimana jika hubungan yang tulus itu patah di tengah jalan? Somehow jarak kalian merenggang dan tidak pernah dekat, atau bahkan bertemu lagi. Kita tahu bahwa tidak akan ada yang berlangsung selamanya, tetapi apakah kita sanggup menghadapi kenyataan yang super pahit tersebut? Berikut adalah survey yang kulakukan ke beberapa orang di ask.fm secara acak. Kira-kira bagaimana tanggapan mereka ya?
Recommended: Pake headset dan puter lagu-lagu lambat.... ;)
- By Ald...
Pernah. Nangis. Mbrabak. Kudu moreng moreng. Yo ngunu iku wes.
- By Ap...
Pernah. hmm i will miss him/her so much!
- By She...
ga pernah sh.. rasany psti gaenak dn sedih la..
- By Ron...
pernah non... yg namanya prpisahan adalah hal yg paling mnyakitkan kepada siapapun itu
- By Ind...
Pernah, tau sendiri rasanya gimana masih aja nanya.
- By Rat...
pernah kok hihi rasanya sakit. tapi klo mereka emang sahabat kita, bakalan balik lagi kok ☺
- By Rad...
Jangan sampe terjadi laah, karena mau segimana pun kita berantem yg namanya sahabat sejati pasti balik lagi
- By Ari...
pernah dong, rasanya itu tawar
- By Din...
Gapernah
Hmm kalo terjadi ya jalanin aja. People come and go. Ya mmg hrs bgitu adanya. Mau digimanain lagi. Jgn ketergantungan. Makanya km hrs pny bnyk relasi gitu spy tar kl misal itu terjadi km msh ttp bs lanjutin hdp km :) azeg
- By Put...
pernah. sedih sih tp pasti ada alesannya. percuma punya sahabat banyak kalo pas keadaan susah cuma satu/beberapa org yg bisa jd tempat buat ngebagi bebannya
pernah. sedih sih tp pasti ada alesannya. percuma punya sahabat banyak kalo pas keadaan susah cuma satu/beberapa org yg bisa jd tempat buat ngebagi bebannya
- By Zah...
Sedih πππ. Lagi pisah nih kayaknya. Jadi ngerasa sendiri gitu. Namanya juga biasanya bareng, ketawa bareng, kalo sedih juga cerita. Punya sahabat banyak tapi kalo ada yang hilang jadi sedih sendiri sampe curhat ke temen atau pacar π.
Sedih πππ. Lagi pisah nih kayaknya. Jadi ngerasa sendiri gitu. Namanya juga biasanya bareng, ketawa bareng, kalo sedih juga cerita. Punya sahabat banyak tapi kalo ada yang hilang jadi sedih sendiri sampe curhat ke temen atau pacar π.
- By Kik...
Alhamdulillah ga pernah:) ya mungkin sedih tapi kan ada sebab masing2:) ada yg sedih ada yg engga
- By Dia...
Belum pernah.
Ada saatnya hubungan persahabatan renggang karena mereka sibuk dengan prioritas. Tidak bertemu atau jarang berkomunikasi bukan berarti salah satu dari mereka ingin berpisah atau mengakhiri hubungan tersebut. Saling ngerti ajalah, knp harus pisah?
Semoga gak kejadian lah, sedih pisah sama sahabat
- By Eri...
sedihhhh apalagi sahabat udah mulai kecil π’
Alhamdulillah ga pernah:) ya mungkin sedih tapi kan ada sebab masing2:) ada yg sedih ada yg engga
- By Dia...
Belum pernah.
Ada saatnya hubungan persahabatan renggang karena mereka sibuk dengan prioritas. Tidak bertemu atau jarang berkomunikasi bukan berarti salah satu dari mereka ingin berpisah atau mengakhiri hubungan tersebut. Saling ngerti ajalah, knp harus pisah?
Semoga gak kejadian lah, sedih pisah sama sahabat
- By Eri...
sedihhhh apalagi sahabat udah mulai kecil π’
- By Win...
Yaaa. Sebenarnya bukan sahabat,tp tmn dekattt skalii hmpirmii jd sahabat(seandainya blablabla). Pisahh sm merekaa yaaa sedihh,krn sering sama2,seperjuangann,sudah kenal sikap/sifat maupun yg lainnya jd yaaa bgtumii π☺️ππ
Yaaa. Sebenarnya bukan sahabat,tp tmn dekattt skalii hmpirmii jd sahabat(seandainya blablabla). Pisahh sm merekaa yaaa sedihh,krn sering sama2,seperjuangann,sudah kenal sikap/sifat maupun yg lainnya jd yaaa bgtumii π☺️ππ
- By Ayu...
Alhamdulillah belum pernah, dan sebenarnya malas bgt untuk membayangkan hal2 yang menyedihkan. Menurutku sudah menjadi ketentuan mau tdk mau ketika kt bertemu dgn seseorang siapapun dia cepat atau lambat pada akhirnya perpisahan akan menghampiri, kt hidupkan hanya bersifat sementara karena when you ready for a 'hi' want or not you have to ready for a 'bye'
Alhamdulillah belum pernah, dan sebenarnya malas bgt untuk membayangkan hal2 yang menyedihkan. Menurutku sudah menjadi ketentuan mau tdk mau ketika kt bertemu dgn seseorang siapapun dia cepat atau lambat pada akhirnya perpisahan akan menghampiri, kt hidupkan hanya bersifat sementara karena when you ready for a 'hi' want or not you have to ready for a 'bye'
- By Elv...
Gapunya sahabat teeeerrrrr baik dari dulu jg. Cuma "pacar" aja yg kayaknya jadi sahabat,dia sekarang orgnya keras,jaga rahasia banget,terbuka.
Gaaaaa! Gamaulah,cuman punya 4temen deket dikelas,kalo di tambah cowonya entahlah. Pada intinya gamau aja kehilangan mereka,udah cuku ngerasa aja di permainin sama pertemanan wkwkwkwkwkwk
Gapunya sahabat teeeerrrrr baik dari dulu jg. Cuma "pacar" aja yg kayaknya jadi sahabat,dia sekarang orgnya keras,jaga rahasia banget,terbuka.
Gaaaaa! Gamaulah,cuman punya 4temen deket dikelas,kalo di tambah cowonya entahlah. Pada intinya gamau aja kehilangan mereka,udah cuku ngerasa aja di permainin sama pertemanan wkwkwkwkwkwk
- By Sal...
pernahhh,sedih banget yg biasanya bareng2 ketemu buat stor cerita sama2 jadi pisah gitu aja aaaaa kangen te dhea kangen puri serang hijau jadinya
pernahhh,sedih banget yg biasanya bareng2 ketemu buat stor cerita sama2 jadi pisah gitu aja aaaaa kangen te dhea kangen puri serang hijau jadinya
- By Rez...
dear sahabat, aku gakan pernah kehilangan kalian begitu pun sebaliknya. kita gakan pernah saling kehilangan selain maut yg membuat kita hilang yaay!! naudzubillahiminzalik. kalo berpisah skrg kami lagi menjalankan ldr karena perbedaan cita2 yg kami mau tdk semua nya harus kami gapai di tempat yg sama. tp perpisahan itu terjadi untuk bertemu lagi, walau suasana sudah berbeda tawa akan selalu menggelegar. di tunggu riwehnya lagi........ miss genkkkπ
dear sahabat, aku gakan pernah kehilangan kalian begitu pun sebaliknya. kita gakan pernah saling kehilangan selain maut yg membuat kita hilang yaay!! naudzubillahiminzalik. kalo berpisah skrg kami lagi menjalankan ldr karena perbedaan cita2 yg kami mau tdk semua nya harus kami gapai di tempat yg sama. tp perpisahan itu terjadi untuk bertemu lagi, walau suasana sudah berbeda tawa akan selalu menggelegar. di tunggu riwehnya lagi........ miss genkkkπ
- By Ali...
Sedih pastinya. Tp yaudalah mo gmn lg. Itu smua uda ada yg ngaturπ
Sedih pastinya. Tp yaudalah mo gmn lg. Itu smua uda ada yg ngaturπ
Dulu waktu masih SMA kelas 1 aku punya seorang sahabat. Dia itu jenius banget. IQ-tinggi. Kalo ngomong sama orang gampang nyambung. Kalo di kelas nilainya selalu bagus. Terus dia juga ramah dan supel jadinya punya banyaaaak banget temen. Dia juga aktif di organisasi. Perfect deh! Beda jauh sama aku yang introvert, social phobia, di kelas juga nilainya selalu paling rendah. Nggak banget lah pokoknya.
Anehnya kita berdua sering banget jalan bareng. Ke mana-mana selalu berdua. Seorang teman yang kenal kita pernah bilang bahwa setiap ada dia selalu ada aku. Kita juga selalu berbagi pikiran dan pendapat yang seringnya sejalan. Kita sampai berbagi rahasia terdalam masing-masing. Deket bangetlah pokoknya. Sampe kayak homo. Wkwk
Namun ada beberapa hal yang membuatku terganggu pas dekat dengannya. Bukan, bukan karena dia bau ketek, tetapi justru karena kesupelannya dan kejeniusannya. Aku merasa agak terganggung ketika ia bertemu teman-temannya yang banyak-dan-di-mana-saja itu. Sedangkan aku sangat penyendiri dan susah bergaul. Aku juga stres dengan nilai-nilai akademisku yang tidak kunjung membaik. Aku selalu remidi ketika dia mendapat nilai di atas rata-rata kelas. Semua hal tersebut membuatku agak frustasi. Menurutku saat itu, masalah tersebut bukanlah sesuatu yang bisa dibicarakan. Maka perlahan aku menjauh darinya untuk menenangkan diri........
Somehow kita berdua semakin menjauh. Sampai kelas 3 SMA kita nggak pernah sedekat dulu. Nggak jalan bareng lagi. Bahkan nggak pernah duduk sebangku lagi.
Dia sih nggak masalah, temannya kan banyak. Yang makin goblok dan makin lonely itu aku. And I did realize that it was all my fault. Momen terakhir kita berdua adalah ketika perpisahan kelas 3 dan kita berpelukan. Saat itu aku sadar bahwa aku telah kehilangan satu sosok yang udah pernah baik banget sama aku.....
Aku selalu nulis di blogku yang satunya bahwa aku tipe orang yang susah punya temen banyak. Aku berpikir kalau aku lebih cocok punya hubungan yang lebih personal ke orang lain. Ibaratnya susah punya teman, tapi kalau udah punya bakal dekeeet banget.
Sayangnya aku kembali meragukan teori itu lagi. Sejak masuk kuliah sampai sekarang aku malah BERKALI-KALI kehilangan teman yang udah deket banget. Kita bener-bener pernah deket banget dan jalan berdua, tetapi beberapa waktu kemudian yang cukup lama kita kayak bukan teman lagi. Aku nggak yakin sih, tetapi kayaknya aku yang emang cepet bosan. Atau karena aku emang susaaaaaah banget percaya sama orang lain. Kayak ada ketakutan untuk percaya sama orang lain, which is normal tho kalau melihat keadaan masyarakat jaman sekarang yang tidak menghargai kejujuran dan sering bergosip sana-sini. Aku jadi sering menciptakan barrier ke orang lain, bahkan ketika aku dengan seseorang sudah deket banget. Hal tersebut mungkin yang membuat orang menjauhiku. Atau bahkan aku sendiri yang refleks menjauh.
Sebenarnya ini curhatan yang aneh. It's like I can't control myself. And it's so sad to lose someone who you love and who loves you. Sayangnya kadang kita benar-benar tidak bisa menyadari apa yang kita punya, sampai kita kehilangannya.
Sampai kita merasakan sakit karenanya......
Komentar
Posting Komentar