Bikin Film Itu Nggak Gampang

Aku mau sedikit cerita tentang pengalamanku hari ini. Jadi tadi aku habis nonton sebuah film Indonesia (mungkin next time aku tulis review-nya). Filmnya sebenarnya bagus, tidak seburuk ekspektasiku pas baca sinopsisnya di website cinema 21. Namun tetap saja, masih ada beberapa klise dan plot-plot yang boring. Abis nonton tadi aku berencana pulang dan mengkritik abis-abisan film tersebut.

Mendadak terlintas sebuah ide untuk menulis sebuah sinopsis film sendiri. "Kenapa nggak aku coba bikin aja sinopsis film panjang yang anti-klise dan kirim ke production house?"pikirku. Sampai di rumah aku pun menuliskan cerita yang menurutku menarik. Namun coba tebak apa yang terjadi...!
Ternyata nggak gampang! Filmku jadi serba salah. Meski sudah memutarbalikkan otak, aku tetap tidak menemukan konflik yang tidak klise. Filmku cuma punya awal dan akhir. Bahkan ide yang ingin disampaikan jadi membelok jauh dengan klimaks yang tertulis. Sinopsisku jadi kayak cerita bodoh yang terlalu idealis.

Mungkin memang menulis cerita untuk film tidak bisa dalam semalam, tetapi aku menemukan hikmah di balik kejadian ini. Orang-orang yang telah bekerja dalam sebuah film tidak seharusnya kita hina begitu saja. Terlalu jahat rasanya kalau kita langsung nge-judge sebuah film itu jelek. Mungkin saja kita akan menghasilkan film yang lebih jelek kalau kita yang buat.
Alangkah baiknya kalau kita mengevaluasi dan memberikan kritik yang membangun dibanding hanya sekedar nge-judge. Bullying memang enak, tetapi korbannya pasti sakit hati.
Haaah.... Mungkin itu saja yang aku bisa ceritain kali ini. See you in my next post~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dilema Asian Value dan Human Rights | Opini

Masa SMA 4: Malam Perpisahan | Blog