Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Last Meal | Blog

What meals would I crave for my last time before I die? At first, I'm thinking maybe my favorite dish recently, which is Sei Sapi. I really love the vegetable on it. I don't know what it is but I love the taste and the texture of it. It's so crunchy. Plus you combine it with the meat and rice. It's just perfect if it's well done. The first time I ate it was when I was in a train from Surabaya to Bandung. And I've fallen in love ever since! Second, I'd love to have a Crab with Sweet and Sour Sauce.  Crab is one of a few seafood that I like because I don't like seafood in general. I wish it to be soft with some savory sauce. That would be heaven. My first experience tasting it was in Makassar. It was actually just a stew crab but it was freaking delicious and soft. For the third, I'm gonna brought up stupid little dish from my childhood. My father used to make it for me. It's Overcooked   Indomie Goreng Original with Broccoli . When my father made

5 Alasan Mengapa Tepat Membesarkan Anak di Jaman Sekarang

Gambar
Apakah tepat membesarkan anak di jaman sekarang? Ataukah childfree adalah keputusan yang lebih cocok untuk para pengantin muda? Ada beberapa alasan yang membuat kita sebagai calon orang tua seharusnya tidak takut untuk membesarkan anak di jaman sekarang, yaitu sebagai berikut: 1. Menghargai Perbedaan  Jaman sekarang manusia menjadi lebih menyadari banyaknya perbedaan di dunia. Mulai dari perbedaan kulit, ras, agama, bahasa, sampai orientasi seksual. Perlahan-lahan orang mulai sadar bahwa perbedaan tersebut tidak membuat satu pihak mendapatkan perlakuan yang lebih rendah daripada pihak lainnya. Jaman sekarang orang kulit hitam berhak sukses, orang disabilitas tidak dibully, dan orang gay tidak akan dikeroyok oleh massa. Kalau perbedaan ekstrim saja sudah mulai ditoleransi, maka perbedaan kecil seharusnya tidak akan menjadi masalah di masyarakat. Dunia pun akan seharusnya akan semakin aman. 2. Kesadaran akan Kesehatan Mental Kesehatan mental sudah bukan lagi menjadi hal yang

Dilema Asian Value dan Human Rights | Opini