Harapan untuk Pemerintah 2024-2029 - Opini

-
Ada beberapa aspek yang penting bagi pemerintah baru ini:

1. Kesenjangan Ekonomi
Harga semakin naik adalah problema dari masyarakat menengah ke bawah. Masalahnya, masyarakat kelas atas semakin banyak dan semakin kaya. Kesenjangan semakin besar.

UMR setiap daerah harus disesuaikan lagi. Orang miskin di Indonesia harus punya standar yang tidak terlalu rendah juga dibanding orang menengah. Pelan-pelan pasti bisa ditingkatkan dan disamaratakan di setiap daerah. Sembari melanjutkan proses peningkatan lapangan pekerjaan, pelatihan skill, dan pemberdayaan UMKM.

Kalau ekonomi dunia semakin jauh, Indonesia juga harus semakin naik pendapatan per kapitanya. Menurunkan bahan pangan sudah bukan solusi lagi.

2. Menteri Kesehatan Harus Dari Kalangan Dokter
Ini harga mati. Sudah (minimal) dua kali ini menteri kesehatan dipegang oleh orang yang meragukan dan hal tersebut menimbulkan kegaduhan di dunia kedokteran. Untuk memperbaiki kesehatan di Indonesia, kerja sama dan kekompakan adalah hal yang sangat penting. BPJS sudah perlahan membaik dan menemukan jalan tengah. Maka dari itu, komandonya harus baik.

3. Bonus Demografi
Harus ada konsentrasi dari pemerintah terhadap bonus demografi mendatang. Pendidikan tentu harus semakin merata, terjangkau, dan baik kurikulumnya. Selain itu, revolusi mental harus sangat ditekankan, terutama dalam menghadapi efek buruk sosial media sebagai perkembangan jaman.

Harus ada gerakan dan program khusus untuk mempersiapkan bonus demografi ini supaya tidak berbalik menjadi beban demografi.

4. KPK
Pemberantasan korupsi harus kembali ke masa jayanya. Kepentingan-kepentingan yang menggangu kerja KPK harus segera dibinasakan supaya badan yang sudah baik ini tidak jatuh ke tangan oligarki.

5. Hapuskan Politik Identitas, Kembalikan Identitas Indonesia
Pancasila sebagai identitas bangsa kita harus mengikuti perkembangan jaman. Pancasila harus menjadi sesuatu yang keren dan membanggakannya bagi mayoritas. Indonesia harus punya cara untuk mengadaptasi budaya asing untuk menemukan kembali jati dirinya.

Presiden Indonesia kali ini tidak akan bisa diandalkan. Aku akan golput dan menyatakan untuk melakukan peranku sendiri.

Hanya dengan semangat itu, Indonesia akan berubah.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dilema Asian Value dan Human Rights | Opini

-
Dilema Asian Value dan Human Rights by ahn Tulisan ini didasari dari viralnya video kedatangan Pandji Pragiwaksono di Podcast Total Politik pada video Youtube yang berjudul 'Pandji Pragiwaksono Kaget Sama Jurus Andalan Prabowo?' Penulis resah dengan situasi Pemilu Presiden dan Wapres 2024 kemarin. Mengapa? Karena adanya praktik politik dinasti, yang menurut Arie Putra (host Total Politik), dianggap sebagai  'asian value' dan ' human rights'. Pada dasarnya, memang telah menjadi hak asasi bagi siapapun di Indonesia untuk maju menjadi pejabat politik. Namun tentunya, bukan itu yang menjadi perhatian Pandji ketika bertanya kepada Arie dan Budi (co-host Total Politik).  Politik dinasti tidak seharusnya terjadi ketika Joko Widodo sedang menjabat sebagai Presiden RI. Tidak seharusnya anaknya, Gibran, maju sebagai Walikota Solo, atau bahkan sampai menjadi Cawapres RI. Hal itu jelas tidak etis. Mengapa? Karena takut adanya konflik kepentingan. Apalagi jika hal ini dilaku...
Read more>>

Masa SMA 4: Malam Perpisahan | Blog

-
Kami harus mulai mempersiapkan diri untuk Ujian Nasional sejak semester 4. Aku sudah lama tidak mengikuti ekstrakulikuler karena ingin lebih fokus belajar. Apalagi karena aku merasa tertinggal dibandingkan teman-teman sekelas. Mayoritas dari mereka bahkan tidak mengikuti ekstrakulikuler apapun dan lebih memilih untuk belajar. Pelajaran favoritku waktu itu jelas Bahasa Indonesia. Namun, pelajaran Sosiologi juga cukup menarik perhatianku waktu itu. Kelas kami sendiri waktu itu otomatis masuk jurusan IPA.  Seperti biasa, aku buruk dalam pelajaran Olahraga. Aku selalu kelelahan saat berlari dan selalu sampai paling akhir. Suatu kali, aku tidak mengikuti pelajaran Olahraga dan menangis di pinggir lapangan. Waktu itu, aku merasa guruku tidak peduli denganku saking buruknya aku pada pelajaran tersebut. Padahal, pikiran tersebut hanyalah asumsiku sendiri. Aku juga merasa sangat kesulitan untuk mengikuti pelajaran Fisika dan Kimia. Aku sangat kesal karena di kelas guru-guruku mengajar terla...
Read more>>