A Day in My Ideal Life - Blog

-
Ini deskripsi visual kegiatanku dalam satu hari. Satu hari yang bagiku ideal. Mungkin belum sesuai dengan apa yang keseharianku sekarang, tapi harapannya akan terjadi suatu hari nanti.

Prolog:
Kejadian ini terjadi pada hari Senin dan aku masih berusia 30an (usia produktif). 
Ada beberapa hal yang tidak akan kujelaskan dengan detail, seperti:
- Pasangan
- Ibadah
- Transportasi
- Social agenda
- Night life/activities
- Olahraga
Namun, faktor-faktor tersebut tidak akan mempengaruhi keseluruhan cerita di bawah.

Paham?
Okay, here we go!

Aku membayangkan bangun pagi dengan perasaan tenang. Barusan masih bisa mimpi. Entah mimpi buruk atau baik, karena apapun itu, selama aku masih bisa mimpi, biasanya itu berarti tidurku nyenyak.

Aku bangun sekitar jam 4-5 pagi dalam sebuah kamar yang tidak panas, dalam sebuah apartemen/rumah/tempat tinggal yang tidak sempit dan ada ruang yang cukup lega. Aku memang sudah memutuskan untuk settle down tinggal di tempat itu, sehingga aku tidak perlu khawatir melakukan morning routine apapun yang kuinginkan.

Aku mandi dan sarapan sebelum berangkat kerja. Sarapan yang enak dan kenyang ditemani dengan segelas air putih yang dingin, you know, my version of morning coffee.

Aku pakai baju yang menurutku bagus dan nggak malu-maluin kalau dilihat orang. Tentunya baju yg nyaman. Probably just my favorite plain shirt tho. With the trousers and a pair of air jordan shoes. Dan tidak kalah bangganya saat mengambil hape dan dompetku.

Aku berangkat kerja tanpa pikiran terburu-buru atau kecemasan apapun.

Kerja, pokoknya nyaman. Skill dan specialties ku dihargai dan actually kepake. 

I can deal with most of the people in my workplace.

Kerja capek nggak apa-apa, yang penting nggak kelaparan dan under anyone's toxic pressure.

Pulang sore around 4-5 pm sebelum gelap.

Sampai rumah bisa makan yg aku suka, mandi, main game bentar kalau pengen (hape or switch).

Terus bisa tidur tanpa khawatir karena masalah-masalah hari ini maupun besok, karena sudah disiapkan solusi-solusinya.

Nonton youtube sambil tiduran biar ngantuk, peluk guling, matiin lampu, dalam kamar yg tidak panas, dan tertidur.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dilema Asian Value dan Human Rights | Opini

-
Dilema Asian Value dan Human Rights by ahn Tulisan ini didasari dari viralnya video kedatangan Pandji Pragiwaksono di Podcast Total Politik pada video Youtube yang berjudul 'Pandji Pragiwaksono Kaget Sama Jurus Andalan Prabowo?' Penulis resah dengan situasi Pemilu Presiden dan Wapres 2024 kemarin. Mengapa? Karena adanya praktik politik dinasti, yang menurut Arie Putra (host Total Politik), dianggap sebagai  'asian value' dan ' human rights'. Pada dasarnya, memang telah menjadi hak asasi bagi siapapun di Indonesia untuk maju menjadi pejabat politik. Namun tentunya, bukan itu yang menjadi perhatian Pandji ketika bertanya kepada Arie dan Budi (co-host Total Politik).  Politik dinasti tidak seharusnya terjadi ketika Joko Widodo sedang menjabat sebagai Presiden RI. Tidak seharusnya anaknya, Gibran, maju sebagai Walikota Solo, atau bahkan sampai menjadi Cawapres RI. Hal itu jelas tidak etis. Mengapa? Karena takut adanya konflik kepentingan. Apalagi jika hal ini dilaku...
Read more>>

Masa SMA 4: Malam Perpisahan | Blog

-
Kami harus mulai mempersiapkan diri untuk Ujian Nasional sejak semester 4. Aku sudah lama tidak mengikuti ekstrakulikuler karena ingin lebih fokus belajar. Apalagi karena aku merasa tertinggal dibandingkan teman-teman sekelas. Mayoritas dari mereka bahkan tidak mengikuti ekstrakulikuler apapun dan lebih memilih untuk belajar. Pelajaran favoritku waktu itu jelas Bahasa Indonesia. Namun, pelajaran Sosiologi juga cukup menarik perhatianku waktu itu. Kelas kami sendiri waktu itu otomatis masuk jurusan IPA.  Seperti biasa, aku buruk dalam pelajaran Olahraga. Aku selalu kelelahan saat berlari dan selalu sampai paling akhir. Suatu kali, aku tidak mengikuti pelajaran Olahraga dan menangis di pinggir lapangan. Waktu itu, aku merasa guruku tidak peduli denganku saking buruknya aku pada pelajaran tersebut. Padahal, pikiran tersebut hanyalah asumsiku sendiri. Aku juga merasa sangat kesulitan untuk mengikuti pelajaran Fisika dan Kimia. Aku sangat kesal karena di kelas guru-guruku mengajar terla...
Read more>>