Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

Alligator - Cerpen

Alligator Cerpen oleh ahn Aku melihat aligator tersebut berjalan mondar-mandir. Berdiri dengan dua kaki, menopang badannya yang gemuk. Dia pemakan manusia. Pembawa keakacauan. Penghisap rasa bahagia. Penghancur dunia. Namun walaupun dia melihatku rendah, aku tetap bisa mengendalikan emosiku. Kau memang besar, tetapi aku adalah makhluk yang lebih berkualitas. Dan aku tidak marah, haha, tidak. Karena kita berdua tahu, yang marahlah yang kalah.

Dering Pertama - Cerpen

Dering Pertama Flash Fiction oleh ahn Seragam sekolah yang telah kusetrika pagi ini, terasa lebih hangat ketika dia masuk ke kelas. Keringat menetes dari dahiku. Dari bangkuku, diam-diam aku mencuri pandang karena aku tidak pernah menyapanya secara langsung.  Aku malu. Melihat keceriaannya ketika bertemu dengan teman-teman perempuannya. Dalam hati aku pun ingin menjadi bagian dari mereka. Orang yang dia bisa anggap sebagai sahabat sejati. Orang yang dia anggap bermakna. Aku kembali berkutat dengan buku catatanku. Menggambar entah apa sambil menunggu bel masuk. Dering pertama untuk bulan terakhir kita di sekolah ini pun berbunyi. Satu bulan sebelum memasuki masa ujian. Pelajaran berlangsung seperti biasa. Setidaknya bagiku, karena hampir seluruh kelas merasa cemas. Terutama setiap kali guru memberikan kami rangkuman ataupun tugas dalam rangka persiapan ujian. Bukannya aku terlalu meremehkan, tapi entah kenapa aku tidak merasakan apa-apa.  Pergantian mapel pun tiba. "Dika!" tib...

Aku Tahu Kamu - Cerpen

Aku Tahu Kamu Flash Fiction oleh ahn Kupeluk buku pelajaranku. Kupeluk sambil berjalan kembali ke kelas. Aku tidak memasukkannya ke dalam tas karena isinya terlalu banyak. Bodohnya aku karena membawa tas yang terlalu kecil dan "trendi" ini.  Kenapa juga aku berusaha untuk bergaya? Malu rasanya. Ini semua gara-gara pria itu. Dia. Dia yang hanya sebatas kutahu namanya. Kalau bukan karena kharismanya yang menarik, atau sikap baiknya yang meluluhkan hati, mungkin aku tidak menjadi seperti ini. Memang sih, dia aktif di berbagai kegiatan kampus. Dia juga cukup terkenal karena cerdas di kelas. Tapi dia bukan tipe yang bangga dengan dirinya. Dia pede, tetapi seringkali ia terlihat pemalu dan merendah. Entah mengapa semua itu membuat hatiku teralihkan olehnya. Mungkin karena dibandingkan dia, aku hanyalah orang biasa yang suka kuliah-pulang-kuliah-pulang. Aku bukan siapa-siapa. Tapi wajarkah kalau aku mengaguminya? Wajarkah kalau aku suka? Bagiku wajahnya yang rapi dan tampan hanyalah...